Deddy Yevry Sitorus Ungkapkan Indikasi Kongres PDIP 2025 Akan Diacak-acak

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Yevry Sitorus menyebutkan indikasi sejumlah pihak yang berencana mengacak-acak Kongres PDIP yang digelar di tahun 2025 sudah terdeteksi sejak lama.

Deddy Yevry Sitorus mengatakan, indikasi awal bisa terlihat dari kasus gugatan yang sempat dilayangkan kepada PTUN terkait SK Kepengurusan PDIP 2025-2026 yang dituding bertentangan dengan AD/ART partai.

“Tanda-tandanya kita bisa lihat dari gugatan yang diajukan kelompok tertentu atau pihak yang didorong oleh orang tertentu untuk mempermasalahkan legalitas perpanjangan dan penambahan personil DPP PDIP,” jelas Deddy Yevry Sitorus, dikutip Senin (16/12).

Baca Juga: Prabowo Sebut Pilkada Dipilih DPRD, PDIP: Vox Populi Vox Dei

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, (Foto: Ist)

Deddy Sitorus menambahkan, indikasi kedua juga terlihat dengan kehadiran spanduk-spanduk yang bertuliskan bahwa PDIP yang berada di bawah kepemimpinan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri merupakan ilegal.

“Itu sudah kami ketahui, dan kami bahkan sudah melakukan salah satu respon beberapa waktu yang lalu. Selebihnya itu tanggung jawab anda untuk mencari tahu lebih dalam,” katanya.

Sebelumnya, lima orang kader PDIP sempat melayangkan gugatan ke PTUN terkait SK Kepengurusan DPP PDIP 2025-2026 yang dinilai bertentangan dengan AD/ART PDIP.

Baca Juga: Siapa si 'Raja Kecil' yang Menjegal Kebijakan Efisiensi Anggaran, PDIP: Langsung Sebut Aja!

Mereka menilai, SK No M.HH-05.11.02 tahun 2024 untuk memperpanjang masa bakti kepengurusan hingga 2025 di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri telah bertentangan dengan Pasal 17 mengenai struktur dan komposisi DPP yang mengatur masa bakti lima tahun.

Tak berapa lama, kelima kader PDIP yang menggugat tersebut meminta maaf kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan mencabut gugatannya.

Isu terkait upaya beberapa pihak yang ingin mengacak-acak rencana agenda Kongres PDIP di tahun 2025, disampaikan langsung oleh Megawati Soekarnoputri.

Megawati Soekarnoputri mengatakan ada narasi yang sedang dibuat saat ini bahwa kepemimpinannya dianggap tidak berhasil. Hal itu sengaja disampaikannya ke hadapan publik agar semua pihak dapat mengetahuinya.

Megawati juga menantang pihak yang berani melakukan upaya itu. Namun, Megawati Soekarnoputri tidak menyampaikan pihak yang dimaksud. Termasuk apakah yang dimaksud untuk mengacak-acak adalah upaya untuk mengambil alih kursi Ketua Umum.

“Aku juga udah ada nih berita, nanti di kongres karena sekarang kurang bisa berhasil, katanya di kongres juga mau diawut-awut. Saya sengaja nih supaya pada kedengarah dah, coba kamu awut-awut partai saya,” ucap Megawati Soekarnoputri.

Kongres PDIP 2025 diduga akan diacak-acak. (Foto: Ist)

Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa ia diminta oleh anggota partai untuk kembali menjabat sebagai Ketua Umum melalui kongres yang rencananya akan digelar pada April 2025 mendatang.

Ia meminta semua peserta yang hadir dalam kesempatan itu untuk bertepuk tangan. Jika sebaliknya, maka dia curiga mereka setengah hati atau bahkan ada di antara yang hadir bermain dua kaki.

“Kenapa tepuk tangannya berarti kalian nggak simpati sama saya, tahu nggak? Setengah hati atau ada juga barangkali di sini yang dua kaki,” ujarnya.