Dedi Mulyadi Janji Bantu Anak Korban Tragedi Amunisi Garut: “Saya yang Urus”

Nasional

Rabu, 14 Mei 2025 | 06:31 WIB
Dedi Mulyadi Janji Bantu Anak Korban Tragedi Amunisi Garut: “Saya yang Urus”
Dedi Mulyadi (Instagram)

Pemusnahan amunisi di Garut pada Senin, 12 Mei 2025, menewaskan 13 orang. Lokasi ledakan diketahui merupakan area yang kerap digunakan untuk memusnahkan amunisi yang sudah tidak terpakai atau kedaluwarsa.

rb-1

Camat Cibalong, Dianavia Faizal, menduga para warga yang menjadi korban sedang mencari sisa selongsong amunisi di lokasi kejadian. Aktivitas ini kerap dilakukan oleh warga sekitar untuk dikumpulkan dan dijual, meskipun sangat berisiko.

Mengetahui adanya korban dalam insiden pemusnahan amunisi ini, Dedi Mulyadi menyampaikan niatnya untuk mengasuh anak-anak dari para korban. Hal tersebut ia sampaikan langsung kepada mereka sebagai bentuk empati dan tanggung jawab sosial.

Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 6,5 Guncang Garut Sabtu Malam

rb-3

Ledakan amunisi di Garut (X)

Salah satu anak korban ledakan sempat menyampaikan harapannya agar nama sang ayah dibersihkan dari berbagai tuduhan yang tidak benar.

“Saya minta pertanggungjawaban karena Papa saya di situ bukan seperti yang orang-orang pikirkan. Bapak saya bukan pemulung, bapak saya di situ kerja sama tentara,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa sang ayah memang sudah lama bekerja di lokasi tersebut dan memiliki hubungan kerja dengan pihak TNI.

Baca Juga: Modus Dokter Kandungan di Garut Diduga Lecehkan Pasien, Tawarkan USG Gratis?

“Banyak yang bilang bapak saya ke situ nyelonong lawan TNI. Itu tidak benar,” lanjutnya memberikan klarifikasi.

Mendengar hal itu, pria yang akrab disapa Kang Dedi tersebut menyatakan kesiapannya untuk mengasuh anak-anak dari para korban.

“Seluruh anak-anak dari korban, sampai perguruan tinggi, saya yang urus,” ujarnya.

Diketahui, insiden ledakan saat pemusnahan amunisi usang milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ledakan ini menewaskan 13 orang, termasuk empat anggota TNI Angkatan Darat dan sembilan warga sipil.

Pihak TNI kini tengah melakukan investigasi menyeluruh terkait penyebab pasti ledakan, termasuk mengevaluasi standar operasional prosedur (SOP) pemusnahan amunisi. Komandan Korem setempat menyatakan bahwa proses pemusnahan dilakukan sesuai prosedur, namun ada kemungkinan terjadi pelanggaran akses oleh warga ke area berbahaya tersebut.

Sementara itu, sejumlah keluarga korban telah mendapatkan bantuan awal dari pemerintah daerah. Jenazah korban telah dimakamkan secara terpisah, dan beberapa keluarga menggelar doa bersama sebagai bentuk penghormatan terakhir.

Tragedi ini membuka kembali diskusi mengenai pentingnya keamanan dalam setiap proses pemusnahan bahan peledak, serta perlunya edukasi kepada masyarakat agar tidak mendekati lokasi berbahaya meski terdorong oleh kebutuhan ekonomi.

Tag Garut ledakan amunisi garut kang dedi mulyadi kang dedi asuh anak korban ledakan amunisi garut

Terkini