DeepSeek Luncurkan AI Bikin Gambar Janus Pro 7B, Diklaim Lebih Canggih dari OpenAI
Teknologi

Setelah bikin heboh dan biang kejatuhan saham-saham teknologi di Amerika Serikat, DeepSeek kini meluncurkan Janus Pro 7B, sebuah model pembuatan gambar open source, yang semakin memperluas jejaknya di bidang AI.
Peluncuran Janus Pro 7B dilakukan beberapa hari setelah peluncuran perdana DeepSeek-R1, model bahasa yang fokus pada penalaran milik perusahaan tersebut AI itu.
Perusahaan mengklaim Janus Pro 7B unggul dari DALL-E 3 milik OpenAI pada berbagai tolok ukur.
Baca Juga: 5 Daerah Terindah di Indonesia Untuk Liburan Akhir Tahun versi Meta AI
Janus Pro 7B merupakan peningkatan dari model Janus dan Janus Pro 1B DeepSeek sebelumnya.
Model ini memanfaatkan kerangka kerja autoregresif untuk pemahaman multimodal dan pembuatan gambar.
Model ini memiliki sistem pengodean visual terpisah dan arsitektur transformator terpadu, yang bertujuan untuk efisiensi dalam pemrosesan.
Baca Juga: Qwen3 Kalahkan DeepSeek R1 Sebagai AI Open Source
Pengujian internal oleh DeepSeek menunjukkan Janus Pro 7B memperoleh skor 80% pada GenEval dan 84,2 pada DPG-Bench, mengungguli model seperti DALL-E 3 dan Stable Diffusion.
Model ini tersedia untuk diunduh melalui GitHub dan Hugging Face di bawah lisensi MIT, sehingga dapat diakses untuk penggunaan akademis dan komersial.
Hingga saat ini, DeepSeek belum mengumumkan API untuk model tersebut.
DeepSeek telah membuat gebrakan dengan pendekatan open source, yang membedakannya dari pesaing seperti OpenAI dan Google.
CEO Perplexity Aravind Srinivas mengatakan, platform AI kini mendukung DeepSeek-R1, menyebutnya sebagai "model penalaran paling canggih di dunia."
CEO OpenAI Sam Altman mengomentari, “DeepSeek R1 adalah model yang mengesankan, terutama dalam hal apa yang dapat mereka berikan untuk harganya. Kami jelas akan memberikan model yang jauh lebih baik, dan juga, sungguh menggembirakan memiliki pesaing baru! Kami akan meluncurkan beberapa rilis.”
Kemajuan pesat DeepSeek telah memberikan dampak pasar yang signifikan.
Pada hari Senin, saham Nvidia anjlok hingga 13%, sehingga nilai pasarnya terkikis sekitar $465 miliar, kerugian terbesar perusahaan dalam satu hari sejak melantai di bursa pada tahun 1999.
Analis pasar berspekulasi bahwa investor bereaksi terhadap klaim peneliti DeepSeek bahwa mereka membangun R1 tanpa GPU mahal, dengan biaya di bawah USD 6 juta.
Hal itu menimbulkan kekhawatiran atas permintaan masa depan untuk chip AI kelas atas, yang didominasi Nvidia.
Sumber: Business Today