Warning Microsoft! Bot AI-nya tak akan Layani Obrolan Erotis, Ini Kata OpenAI
Para pengguna yang ingin berbicara nakal dengan bot kecerdasan buatan harus mencari tempat lain selain Microsoft. Penegasan itu disampaikan CEO AI Microsoft, Mustafa Suleyman. Ia menyebut perusahaan tidak akan menawarkan ‘erotika simulasi; melalui produk AI apa pun.
Pengumuman Mustafa Suleyman ini sangat kontras dengan mitra perusahaan, OpenAI, yang baru-baru ini mengatakan akan memungkinkan pengguna dewasa untuk terlibat dalam percakapan eksplisit dengan ChatGPT.
"Itu bukan layanan yang akan kami sediakan," tegas Suleyman tentang erotika AI pada hari Kamis di Paley International Council Summit di Menlo Park, California, dilansir New York Post.
Baca Juga: DeepSeek Luncurkan AI Bikin Gambar Janus Pro 7B, Diklaim Lebih Canggih dari OpenAI
"Perusahaan lain akan mengembangkannya."
Konten Seksual di ChatGPT Diluncurkan Desember
Berbeda dengan ChatGPT. Kepala OpenAI, Sam Altman, baru-baru ini mengumumkan rencana untuk "melonggarkan pembatasan secara aman" pada konten seksual di ChatGPT.
Baca Juga: Resmi Hadir, Microsoft Copilot Ada di Mac App Store, Ini Fitur-fiturnya!
Wanita cantik/Foto: Pixabay, pexels.com
Ia mengatakan pembaruan tersebut akan diluncurkan pada bulan Desember di bawah prinsip baru perusahaan, "perlakukan pengguna dewasa seperti orang dewasa".
Eksekutif tersebut mengatakan dalam sebuah postingan di X bahwa para insinyur telah "mengurangi masalah kesehatan mental yang serius" pada model-model sebelumnya dan akan "memungkinkan lebih banyak lagi, seperti erotika untuk orang dewasa yang terverifikasi."
Bot Antropomorfik
Suleyman, yang ikut mendirikan Google DeepMind dan Inflection AI sebelum bergabung dengan Microsoft pada bulan Maret, telah memperingatkan agar tidak membangun sistem yang mensimulasikan keintiman atau kesadaran.
Dalam sebuah esai di bulan Agustus berjudul "Kita harus membangun AI untuk manusia; bukan untuk menjadi manusia," ia memperingatkan bahwa bot antropomorfik dapat "menciptakan poros pemisah lain bagi umat manusia."
Pada hari Kamis, Suleyman mengatakan bahwa tren tersebut sudah muncul di dunia teknologi, mengutip perusahaan rintisan AI erotis dan platform pendamping yang mengaburkan batas antara hiburan dan keterikatan emosional.
"Anda sudah bisa melihatnya dengan beberapa avatar ini dan orang-orang yang condong ke arah erotika seperti bot seks," katanya.
"Ini sangat berbahaya, dan saya pikir kita harus membuat keputusan yang sadar untuk menghindari hal-hal semacam itu."
Perpecahan Microsoft – Open AI Makin Besar
Pesan-pesan yang saling bertentangan dari kedua perusahaan ini bisa jadi merupakan tanda terbaru dari perpecahan filosofis yang semakin besar di antara para mitra AI, yang aliansinya telah menopang ekspansi Microsoft senilai miliaran dolar ke dalam teknologi generatif sejak 2019.
ChatGPT/Foto: tangkap layar