Aplikasi Sora dari OpenAI Tembus 1 Juta Download, Kalahkan ChatGPT

Gelombang baru teknologi AI kembali mengguncang dunia digital. Sora, aplikasi video AI buatan OpenAI, langsung meraih popularitas besar tak lama setelah dirilis.
Dalam kurun waktu kurang dari lima hari setelah peluncuran di akhir September 2025, Sora sukses menembus 1 juta unduhan di Amerika Serikat.
Pencapaian ini dibagikan langsung oleh Bill Peebles, kepala Sora di OpenAI, melalui akun X (dulu Twitter).
Baca Juga: DeepSeek Luncurkan AI Bikin Gambar Janus Pro 7B, Diklaim Lebih Canggih dari OpenAI
Ia menegaskan bahwa jumlah unduhan Sora bahkan lebih cepat melesat dibanding ChatGPT, aplikasi chatbot AI populer OpenAI yang kini digunakan lebih dari 800 juta pengguna aktif mingguan.
Cara Kerja dan Keterbatasan Sora
Sora memungkinkan siapa saja membuat video pendek dengan hanya mengetikkan perintah teks.
Baca Juga: Hati-hati! Virus Brokewell Bisa Kuras Rekening
Aplikasi ini gratis, namun masih terbatas hanya untuk perangkat iOS. Selain itu, aksesnya berbasis undangan, artinya pengguna memerlukan kode khusus untuk bisa mencoba.
Meski ada pembatasan, Sora berhasil merebut posisi nomor satu di Apple App Store, menandakan antusiasme publik terhadap teknologi video berbasis AI.
“Tim bekerja keras mengimbangi pertumbuhan yang melonjak,” ungkap Peebles dalam pernyataannya.
Dibayangi Kontroversi Hak Cipta
Sora AI. [Instagram]Popularitas Sora ternyata juga memicu kontroversi. Sejumlah pihak menyoroti penggunaan karakter berhak cipta yang bermunculan di platform ini.
CNBC melaporkan adanya video buatan Sora yang menampilkan tokoh dari acara terkenal seperti SpongeBob SquarePants, Rick and Morty, hingga South Park.
Hal ini membuat Motion Picture Association (MPA) turun tangan. Charles Rivkin, CEO MPA, menegaskan bahwa penyebaran video yang melanggar hak cipta tidak bisa ditoleransi.
"OpenAI perlu mengambil tindakan tegas. Hukum hak cipta tetap berlaku dan harus menghormati kreator,” ujarnya.
Respons OpenAI dan Janji Sam Altman
Sora AI. [Instagram]CEO OpenAI, Sam Altman, menyadari isu serius yang dihadapi Sora. Ia berjanji akan memberikan kontrol lebih detail kepada pemegang hak cipta terkait penggunaan karakter atau konten di dalam aplikasi.
Altman juga meminta kesabaran publik. “Mohon beri kami sedikit kelonggaran. Kami terus berupaya menyempurnakan praktik terbaik agar teknologi ini bermanfaat tanpa merugikan pihak lain,” kata Altman.
Dengan kecepatan pertumbuhan yang luar biasa, Sora kini dipandang sebagai salah satu inovasi AI paling potensial setelah ChatGPT.
Namun, keberhasilan ini juga menjadi ujian berat bagi OpenAI: bagaimana menyeimbangkan inovasi teknologi dengan perlindungan hak cipta.
Jika masalah lisensi bisa teratasi, bukan tidak mungkin Sora akan menjadi pionir dalam dunia video AI kreatif yang mampu mengubah cara orang membuat konten digital.