Platform kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) DeepSeek kini dilaporkan dijauhi ratusan perusahaan hingga badan pemerintahan di sejumlah negara.
Hal itu lantaran adanya isu yang menyebutkan, keamanan data dan privasi pengguna DeepSeek lemah.
Mengutip Bloomberg, dilaporkan ratusan perusahaan, khususnya yang terkait dengan pemerintahan, melarang karyawannya menggunakan DeepSeek.
Mereka disebutkan khawatir karena data yang mereka masukkan bisa diakses oleh pemerintah Cina.
CTO perusahaan keamanan siber Armis, Nadir Izrael mengatakan, 70 persen dari klien mereka memintan DeepSeek diblokir yang dinilai memiliki perlindungan privasi yang lemah.
"Kekhawatiran terbesar mereka adalah potensi kebocoran data model AI ke pemerintah China. Anda tidak tahu ke mana informasi Anda akan pergi," kata Izrael, seperti dikutip dari Bloomberg, belum lama ini.
Sementara itu, sebagian besar klien Netskope juga meminta hal yang sama, yakni mengurangi penggunaan DeepSeek.
Adapun Netskope merupakan perusahaan keamanan jaringan yang dipakai perusahaan untuk membatasi akses karyawan ke website tertentu.
Tak hanya perusahaan, sejumlah badan pemerintah di banyak negara juga melarang pegawainya mengakses DeepSeek.