Sosok Pencipta DeepSeek, Liang Wenfeng Berhasil Bikin Chat GPT Babak Belur
Teknologi

Liam Wenfeng merupakan dalang terciptanya DeepSeek, sebuah laboratorium kecerdasan buatan atau AI di bawah Fire-Flyer.
DeepSeek-RI yang diluncurkan pada pekan lalu berhasil membuat OpenAI babak belur.
DeepSeek menarik minat pengguna internet di dunia, bahkan di Amerika Serikat langsung di peringkat satu Apple Store, mengalahkan Chat GPT.
Baca Juga: Ciptakan Kembaran Digital dengan Rili, Medsos Berbasis AI
Pasalnya, DeepSeek merilis model AI dengan konsep open source.
Siapa Liang Wenfeng?
Anda perlu mengetahui Liang Wenfeng, pendiri DeepSeek.
Baca Juga: Inggris Adakan Pertemuan Bahas Bahayanya AI
Awalnya, Liang Wenfeng menciptakan DeepSeek karena rasa ingin tahu ilmiahnya, bukan karena keuntungan finansial.
"Penelitian sains dasar jarang menawarkan keuntungan investasi yang tinggi," menurut laporan Business Standard.
Dia lahir di Zhanjiang, Guangdong, Tiongkok, pada tahun 1985 dan punya latar belakang pendidikan Sarjana Teknik di bidang teknik informasi elektronik dan Magister Teknik di bidang teknik informasi dan komunikasi dari Universitas Zhejiang.
Liang Wenfeng pindah ke Chengdu, Sichuan, setelah lulus kuliah, untuk bereksperimen dengan berbagai cara penerapan AI ke berbagai bidang, dan ia tidak berhasil sampai ia mencoba masuk ke bidang keuangan.
Dia kemudian mendirikan perusahaan investasi kuantitatif Ningbo High-Flyer pada tahun 2016. Perusahaan tersebut menggunakan matematika dan AI untuk strategi investasi.
Apa itu Deepseek?
DeepSeek adalah laboratorium penelitian AI yang didirikan Liang Wenfeng. Laboratorium tersebut berada di bawah naungan Fire-Flyer.
Model penalarannya DeepSeek-R1 dan variannya seperti DeepSeek-R1-Zero mengklaim melampaui tolok ukur yang ada pada beberapa tugas penting.
Akan tetapi, yang perlu dicatat adalah DeepSeek dibuat open source, bukan hanya untuk model andalannya tetapi juga enam varian sulingan yang lebih kecil, berkisar antara 1,5 miliar hingga 70 miliar parameter.
Semua model ini berlisensi MIT, yang memungkinkan peneliti dan pengembang untuk secara bebas menyaring, menyempurnakan, dan mengomersialkan pekerjaan mereka.
Tenaga kerja yang membuat DeepSeek-R1 terdiri dari lulusan baru dari universitas-universitas ternama di Tiongkok, termasuk Universitas Peking dan Universitas Tsinghua.
Mereka memandang pekerjaan mereka sebagai cara untuk mengatasi hambatan teknologi global dan meningkatkan status Tiongkok sebagai pemimpin dalam inovasi.
Sumber: Hindustan Times