FTNews – Sepak bola wanita hingga saat ini seperti hilang rasa. Namun, kini PSSI beri racikan untuk Garuda Pertiwi agar ukir sejarah. Sebuah asa untuk mereka sebagai perintis hadirnya sepak bola wanita Indonesia tatapan emas.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir pacu semangat tim asuhan Satoru Mochizuki tersebut untuk tetap kuat. Tim wanita Indonesia dapat tergolong dalam masa keterpurukannya. “Memang kita startnya minus dan coach Mochi dan seluruh tim saat ini tengah berbenah,” ujar Erick dalam PSSI.
Walaupun kehadiran Garuda Pertiwi pada Piala Asia U-17 wanita seperti tak terlihat. Tetapi tidak membuat harapan Menteri BUMN itu pupus begitu saja.
Seolah menjadi santapan gratis untuk tim lawan mendapatkan poin, mungkin hal tersebut yang mereka anggap. Zaira Kusuma dan kawan-kawan terlindas dalam Grup A penuh dengan tragis.
Laga yang mereka lewati, seolah hanya untuk memberikan poin kepada lawan dengan cuma-cuma. Tetapi tidak demikian, kegigihan mereka walaupun sudah kalah jauh masih tergambarkan.
Racikan PSSI Tambah Rasa Garuda Pertiwi
Keringat yang sudah terpancur selama pertandingan, mereka abaikan dan fokuskan pada pertandingan. Hal itu yang menjadi perhatian pelatih dan PSSI melihat semangat mereka. Sehingga kini PSSI memberikan sebuah racikan untuk memberi rasa pada sepak bola wanita kelompok umur itu.
“Karena itu kami mendatangkan coach Mochi sekaligus bekerja sama dengan federasi sepak bola Jepang JFA untuk menata secara total. Ini adalah misi jangka panjang yang meski kondisi awal kita minus tapi kita harus memulainya dengan bekal keseriusan, konsistensi, dan semangat. Saya yakin ini adalah awal dari kebangkitan sepak bola wanita kita,” ujar mantan Presiden Inter Milan tahun 2013 itu.
@erick.thohir Piala Asia U-17 menjadi pengalaman dan modal berharga untuk tim Garuda Pertiwi. Perjalanan untuk membangun Timnas Putri masih panjang. Terima kasih sudah berjuang untuk Merah Putih, semangat 🇮🇩 #ErickThohir
Langkah yang mereka tatap akan memakan waktu panjang. Mengingat memang sepak bola wanita Indonesia berbeda dengan putra. Banyak yang menjadi evaluasi mereka saat ini.
Tetapi keyakinan Erick dalam hal ini, ia sangat optimis bahwa Garuda Muda siap berkancah dalam Asia usai melewati waktu 3 tahun mendatang.
“Dalam lingkup sepak bola nasional, kita tidak boleh menganaktirikan sepak bola wanita. Selama ini kita memang belum memiliki training center jangka panjang. Kita akan bangun secara bertahap dimulai dari level nasional kemudian turun ke level provinsi dan lebih mikro lagi untuk menjaring bakat-bakat sepak bola wanita Indonesia,” tutur pria 53 tahun tersebut.
