Di Bawah Ancaman, Seorang Gadis di Ogan Hilir 4 Tahun Jadi Budak Seks Ayah Kandung
Daerah

Tak manusiawi, kata ini layak disematkan kepada seorang ayah di Ogan Ilir yang tega mencabuli putri kandungnya.
Kejadian itu bahkan berlangsung selama empat tahun lamanya.
Korban tak berani melawan karena ayahnya selalu mengancam bunuh jika keinginannya ditolak.
Baca Juga: Viral Kerusuhan di Lapas Muara Beliti, Ini Dugaan Penyebabnya
Kejadian pilu itu dialami wanita berinisial B. Gadis 18 tahun itu hanya bisa pasrah saat ayah kandungnya melakukan aksi pencabulan disertai dengan ancaman.
Empat tahun lebih, atau tepatnya sejak 2020 ayah kandung bejad itu telah mencabulinya.
Hingga akhirnya B tak kuasa menahan derita dan memberanikan diri menceritakan kisah getirnya kepada sang ibu.
Baca Juga: Viral! Rumah Crazy Rich di Tulung Selapan Digerebek BNN: Diduga Bandar Narkoba
Bak disambar petir di siang bolong. Ibu kandung B tak kuasa mendengar kisah getir buah hatinya.
Tanpa pikir panjang, bersama B dirinya pun melaporkan aksi bejad tersebut ke pihak kepolisian.
Tanpa menunggu lama, Penyidik langsung melakukan penyelidikan atas laporan tersebut.
Kasatreskrim Polres Ogan Ilir AKP Muhammad Ilham mengungkapkan, laporan diterima penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak dari limpahan petugas SPKT, Rabu (26/2/2025) kemarin.
Korban selanjutnya dimintai keterangan serta melakukan visum.
"Benar kemarin ada laporan dugaan pencabulan seorang anak dengan terlapor ayah kandungnya sendiri," ungkap Kasatreskrim Polres Ogan Ilir AKP Muhammad Ilham, Kamis (27/2/2025).
Hasil pemeriksaan, pencabulan tersebut terjadi sejak 2020 atau pada saat korban masih duduk di bangku kelas dua SMP.
Perbuatan itu dilakukan pada saat korban dan terlapor hanya berdua di rumah.
Awalnya korban mendapat ancaman dibunuh jika tidak menuruti kemauan ayahnya. Alhasil, terjadilah pencabulan meski sempat dilawan korban.
Sejak saat itu, aksi bejad pelaku terus berulang. Bahkan, pelaku juga mengancam akan bunuh diri jika korban menolak yang membuat korban ketakutan dan harus melayani keinginan ayahnya.
"Modus yang sering dipakai adalah ancaman bunuh diri," kata Ilham.
Kini polisi terus melengkapi pemeriksaan untuk melakukan tindakan atas aksi yang dilakukan pelaku terhadap korban yang merupakan anak kandungnya itu.