Diburu FBI, Inilah Sosok Baoxia Liu yang Bikin Amerika Ketar-ketir
Nasional

Nama seorang wanita asal Tiongkok, Baoxia Liu, tengah menjadi sorotan publik internasional. Perempuan kelahiran Weifang, Shandong, China pada 10 September 1981 ini kini menjadi target utama pencarian oleh Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI).
Pemerintah AS bahkan bersedia menggelontorkan imbalan sebesar 15 juta dolar AS (sekitar Rp245 miliar) bagi siapa saja yang dapat memberikan informasi valid tentang keberadaan Liu.
Ilustrasi FBI (Freepick)
Bukan sekadar buronan biasa, Baoxia Liu dianggap memiliki keterlibatan serius dalam aktivitas yang mengancam keamanan global. Ia diyakini menjadi dalang utama penyelundupan ribuan komponen elektronik canggih dari Amerika Serikat ke Iran.
Komponen ini ditengarai digunakan untuk membangun sistem persenjataan strategis seperti drone, rudal balistik, dan perangkat militer lainnya yang memperkuat posisi Iran dalam konflik geopolitik, khususnya terhadap Israel.
Jaringan Internasional dan Modus Operasi
Investigasi menunjukkan bahwa Liu tidak beroperasi sendiri. Ia diduga menjadi bagian dari jaringan internasional yang melibatkan tiga warga negara China lainnya: Li Yongxin (alias Emma Lee), Yung Yiu Wa (alias Stephen Yung), dan Zhong Yanlai (alias Sydney Chung).
Keempatnya diyakini menjalankan perusahaan-perusahaan cangkang di China dan Hong Kong guna mengelabui eksportir Amerika. Mereka menggunakan dokumen palsu dan menyamarkan negara tujuan akhir dari komponen elektronik tersebut agar lolos dari sistem pengawasan ekspor AS.
Baoxia Liu dikenal sebagai broker senjata dan agen pengadaan dengan rekam jejak dalam perdagangan internasional. Ia menguasai tiga bahasa Mandarin, Kanton, dan Farsi yang memudahkannya menjalin hubungan dan menyamarkan pergerakan antara China dan Iran
AS menilai aktivitas Liu tidak hanya melanggar hukum ekspor dan sanksi, tetapi juga berpotensi mengganggu stabilitas keamanan di kawasan Timur Tengah.
Surat Penangkapan dan Ancaman Keamanan Global
Pencarian FBI (fbi.gov)
Pada 30 Januari 2025, Pengadilan Distrik Amerika Serikat di Washington, D.C., resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan federal terhadap Baoxia Liu. Ia dijerat dengan berbagai dakwaan, termasuk konspirasi, ekspor ilegal, penyelundupan, pelanggaran sanksi terhadap Iran, serta penyampaian informasi ekspor yang menyesatkan.
Pemerintah AS menganggap kasus ini sebagai ancaman langsung terhadap keamanan nasional mereka dan kestabilan geopolitik dunia. Tidak mengherankan bila FBI sangat serius dalam memburu Liu dan membongkar jaringan penyelundupan di baliknya. Langkah ini juga merupakan sinyal keras terhadap pelanggaran sistem ekspor AS yang bisa digunakan untuk memperkuat kekuatan militer negara-negara musuh.