Dikunjungi Menparekraf, Ada Apa di Danau Ubur-ubur Kakaban?

Traveling

Jumat, 05 Juli 2024 | 00:00 WIB
Dikunjungi Menparekraf, Ada Apa di Danau Ubur-ubur Kakaban?

FTNews - Pada Selasa (2/7), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno melakukan kunjungan ke Pulau Kakaban di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Pulau Kakaban ini juga dikenal sebagai dengan Danau Ubur-ubur, di mana menjadi habitat bagi para ubur-ubur yang tidak menyengat.

rb-1

Menparekraf Sandiaga mengunjungi pulau tersebut yang nantinya harus tutup untuk melakukan pemulihan habitat ubur-ubur. Pasalnya, terdapat empat spesies ubur-ubur yang tidak menyengat di pulau ini. Namun, pengelola mengatakan bahwa dalam enam bulan terakhir satwa air ini menghilang.

Empat Spesies Ubur-ubur Tidak Menyengat

Baca Juga: Banjir di Pelalawan Mulai Surut, Imbauan Gubri kepada Warga: Jaga Anak-anak

rb-3

Ubur-ubur di Danau Ubur-ubur, Pulau Kakaban, Berau, Kalimantan Timur. Foto: Jadesta Kemenparekraf

Sebenarnya, ubur-ubur umumnya ditemukan di laut. Namun, ubur-ubur di Pulau Kakaban ini hidup di sebuah danau akibat dari proses alam. Di mana, adanya pergeseran lempeng bumi yang mengangkat pulau ini dari dasar laut, sehingga beberapa hewan laut terjebak di dalamnya.

Secara umum, banyak orang yang mengenal ubur-ubur adalah hewan yang dapat menyengat. Namun empat spesies ubur-ubur ini, tidak menyengat sama sekali. Yaitu ubur-ubur bulan (Aurelia aurita), ubur-ubur terbalik (Cassiopea xamachana), ubur-ubur totol (Mastigias papua), dan ubur-ubur kotak (Tripedalia cystophora). 

Baca Juga: Adu Akting Jajang C Noer, Atiqah Hasiholan dan Tora Sudiro di Suka Duka Berduka

Penyebabnya adalah mereka kehilangan dan terisolasi dari predator alaminya yang berada di laut. Sehingga mereka kehilangan juga kemampuan untuk bertahan dirinya. Ubur-ubur ini sudah menetap di Danau Ubur-ubur setidaknya ribuan tahun lamanya.

Sehingga hal ini menjadi suatu daya tarik bagi para wisatawannya. Pasalnya, kapan lagi mereka bisa berenang dengan ubur-ubur tanpa rasa cemas untuk tersengat.

Mengenal Pulau Kakaban

Menparekraf Sandiaga Uno beserta rombongan di Pulau Kakaban, Berau, Kalimantan Timur. Foto: Kemenparekraf

Pulau ini merupakan batu karang yang berbentuk melingkar dan memiliki laguna. Laguna merupakan sekumpulan air asin relatif dangkal yang terpisah dari laut oleh penghalang, seperti pasir, terumbu karang, dan lain sebagainya.

Pada tahun 2004, UNESCO menetapkan Danau Ubur-ubur di pulau ini sebagai warisan dunia. Karena, danau tersebut memiliki air bersifat payau di tengah-tengah pulau dan terdapat pula spesies ubur-ubur tidak menyengat, serta biota unik lainnya.

Selain danau tersebut, Pulau Kakaban juga menyediakan keindahan alam lainnya untuk memanjakan mata wisatawan, yaitu Kehe Daeng. Kehe Daeng sendiri memiliki arti sebagai Lubang Ikan. Nama tersebut berasal dari saat surutnya air laut, sebuah goa sempit yang sebelumnya terendam, muncul. Di mana, akan memanjakan mata wisatawan dengan terumbu yang berwarna-warni.

Tag Headline Menparekraf Traveling Danau Ubur-ubur Pulau Kakaban

Terkini