Diperingati Setiap 25 November, Seperti Apa Sejarah Hari Guru Nasional?
Guru merupakan pendidik di sekolah yang mengajarkan kita beragam pelajaran dan perilaku sejak kita kecil.
Perannya sangat penting, karena bertugas mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga guru kerap disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
Dan ternyata setiap tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional.
Baca Juga: Heboh! Meski Viral Terjerat Kasus Video Syur, Bu Guru Salsa Tetap Layak Jadi Guru Lolos Seleksi PPPK
Penetapan tersebut sebagai bentuk penghormatan terhadap guru yang telah berjuang dalam membentuk karakter generasi muda.
Lantas seperti apakah seharah dari Hari Guru Nasional? Berikut ulasannya.
Hari Guru Nasional bukan hanya sekadar momen untuk menghargai pengabdian dan jasa-jasa guru sebagai pendidik.
Baca Juga: PGRI Tegaskan Tak Pernah Mendukung Bu Guru Salsa, Malah Minta Status Gurunya Ditinjau Ulang
Namun hari ini juga sebagai tonggak sejarah terhadap jasa guru dalam membangun pondasi pendidikan bangsa.
Melihat ke belakang, sejarah hari Guru Nasional bertepatan dengan terbentuknya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada 1945.
Sebelumnya PGRI bernama Persaruan Guru Indonesia (PGI) dan menyelenggarakan Kongres Guru Indonesia perdana si Surakarta, Jawa Tengah [ada 24-25 November 1945.
Berkaca pada peristiwa itu, pada 1994, pemerintah resmi menetapkan 25 November sebagai Hari Guru Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 1994.
Selain Kongres Guru Indonesia, Hari Guru Nasional juga ditetapkan sebagai bentuk penghormatan terhadap Ki Hajar Dewantara yang merupakan tokoh pendidikan Indonesia.
Ki Hajar Dewantara lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat pada 2 Mei 1889.
Kini hari kelahirannya telah ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Salah satu sumbangsih teebesar Ki Hajar Dewantara adalan berdirinya sekolah Taman Siswa pada 1922.
Sementara itu, konsep pendidikan yang ia usung mencakup prinsip bahwa pendidikan harus menyentuh aspek holistik individu.
Tidak hanya aspek kognitif, tapi juga moral, emosional dan juga fisik.