JK: Karena AI Murid Jadi Lebih Pintar dari Guru

Teknologi

Jumat, 27 Juni 2025 | 15:19 WIB
JK: Karena AI Murid Jadi Lebih Pintar dari Guru
Wapres ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla atau JK. [Ist]

Kecanggihan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan telah mengubah proses dan sistem pendidikan hingga cara belajar dan mengajar.

rb-1

Hal ini disampaikan Wakil Presiden Republik Indonesia Ke-10 dan Ke-12 Jusuf Kalla dalam acara Rapimnas PGRI 2025 di Jakarta, Jumat (27/6/2025).

JK menilai kehadiran AI menjadi tantangan yang harus dihadapi guru di masa yang akan datang.

Baca Juga: Gak Perlu Ijazah Sarjana, Ini 7 Pekerjaan yang Tidak Akan Tergantikan oleh AI

rb-3

"Kecerdasan berpikir itu yang akan nanti banyak berpengaruh pada pendidikan karena akan merubah secara total sistem pendidikan, baik cara mengajar, cara menilai dan lainnya," kata dia.

Dewan Pembina PGRI itu menambahkan, tidak ada yang bisa menghindari kehadiran AI.

Sebab, AI telah membantu seluruh sektor kehidupan manusia termasuk cara mengajar guru. Kehadiran AI juga membuat murid lebih pintar daripada gurunya.

Baca Juga: Tanpa Regulasi yang Tepat, AI Akan Merugikan Manusia

"AI saat ini menjadi bagian dari guru, bagian dari murid. Bahkan karena AI murid menjadi lebih pintar dari guru. Itulah yang merubah dunia pendidikan ini," kata dia.

Suasana Baru Dunia Pendidikan

Dewan Pembina PGRI Jusuf Kalla (JK). [Ist]Dewan Pembina PGRI Jusuf Kalla (JK). [Ist]JK yakin kehadiran AI akan memunculkan suasana baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Namun tidak akan berubah secara tiba-tiba.

Ia memprediksi suasana baru secara revolusioner mungkin akan terjadi 5 hingga 10 tahun ke depan.

"Jadi Nanti tidak akan ada lagi tulisan indah, tapi bagaimana menulis dengan cepat. Nanti tidak akan membutuhkan kertas lagi karena sudah menyatu dalam HP dan laptop," kata dia.

Bersiap Lakukan Perubahan

JK juga menjabat Ketua Umum PMI. [Ist]JK juga menjabat Ketua Umum PMI. [Ist]Untuk itu, JK mengingatkan agar guru harus bersiap melakukan perubahan dalam menghadapi kecanggihan AI, seperti mengubah cara mengajar dan lebih terbuka.

Tujuannya, agar guru tetap lebih pintar daripada murid.

"Itu bisa saja terjadi saat ini dan di masa depan. Sebab para murid saat ini akan mengandalkan AI yang hampir bisa menjawab semua pertanyaan," kata dia.

Guru, lanjut JK, juga harus tegas dalam penggunaan telepon genggam di sekolah. Sebab jika murid bebas menggunakan telepon genggam, maka logika berpikir tidak akan digunakan.

"Persiapan itu harus dimulai dari sekarang. Karena kalau tidak kita akan ketinggalan lagi. Tentu kita setuju dengan AI, tapi tinggal yang difokuskan bagaimana mengedepankan hal positif dalam pembelajaran itu," pungkas JK.

Tag Jusuf Kalla JK Teknologi AI AI PGRI

Terkini