Dokter Gadungan Hampir Bikin Kiper Timnas Pensiun
Olahraga

FTNews - Dokter Gadungan, Elwizan Aminuddin ditangkap oleh Polres Sleman di wilayah Cibodas, Tangerang, Banten pada Rabu (24/1).
Elwizan saat menjadi dokter gadungan tidak hanya merugikan materil. Namun, hampir membuat karir Kiper Timnas Indonesia, Ernando Ari terhenti untuk selamanya. Hal tersebut karena Elwizan melarang anak asuh Shin Tae-Yong (STY) untuk operasi dari cedera yang ia alami.
Namun, beruntungnya STY memaksa agar Ernando untuk tetap menjalani operasi tersebut. Sehingga ia terhindar dari ancaman pensiun dini sebagai pemain sepak bola.
Baca Juga: Pengamat: Infrastruktur di Era Jokowi Lebih Baik Dibandingkan SBY
Tidak hanya Ernando, striker PSS Sleman Saddam Gaffar pernah ia tangani juga. Saddam kala itu sedang mengalami cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL). Elwizan pun menangani secara tidak baik.
Setelah kasus dokter tersebut terbongkar. Akhirnya Saddam melakukan operasi rekonstruksi pada tahun 2022. Ia pun bisa kembali bermain dengan PSS Sleman di tahun 2024.
Kondektur Bus
Baca Juga: Penjaga Rumah Mewah Tewas Mengenaskan di Kolam Ikan
Dokter Gadungan Dokter Gadungan PSS Sleman, Elwizan Aminuddin . (Foto:PSS)
Rupanya, latar belakang Elwizan ini merupakan kondektur bus di Tangerang. Selain itu ia memiliki warung kelontong. Sehingga hal tersebut jauh sekali dari dunia kesehatan, yang membuat banyak orang jadi korban malpraktik.
Elwizan sudah menjadi dokter gadungan sejak tahun 2014, saat Tim U-19 Indonesia menjalani laga Piala AFF.
Selain itu ia sudah menjadi dokter dari beberapa klub elite seperti, Kalteng Utara, Persikabo 1973, Persita Tangerang, Barito Putra, Bali United, PSS Sleman dan Madura United. Lalu ia juga pernah hadir pada tahun 2018 di Tim U-19 Indonesia.
Awal mula terendusnya aksi dokter gadungan tersebut, berawal dari cuitan twitter/X @iqbalamin89 seorang kardiolog yang meragukan dokter gadungan tersebut.
Lalu melalui pengecekan di Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), atau Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), data Elwizan tidak terdeteksi.
Kemudian dari hal tersebut PT Liga Indonesia Baru melakukan penyelidikan terhadap Elwizan.
Setelah itu ia mendapatkan bukti bahwa kebohongan dokter gadungan tersebut. Mereka melaporkannya ke Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). PSSI yang mengetahui hal tersebut lantas menindaklanjuti dengan melaporkan ke Polres Sleman.
Editing Ijazah Palsu
Cara yang ia lakukan cukup mudah untuk menipu dalam waktu yang cukup lama. Elwizan mengedit ijazahnya dari Universitas Syah Kuala Banda Aceh. Dengan modal tersebut ia bisa melalang buana menjadi dokter gadungan.
Motif yang membelakangi Elwizan yakni motif ekonomi. Selama berkarir tersebut diperkirakan ia menerima gaji sebesar Rp15 juta perbulan dari PSS Sleman. Lalu mendapatkan bonus sebesar Rp25 Juta.
Sehingga setidaknya PSS Sleman mengalami kerugian Rp254 juta dari tahun 2020.