Dua Cara BNPB Hadapi El Nino dan Karhutla

Forumterkininews.id, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaksanakan operasi darat dan udara dalam menangani El Nino dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Dalam rapat bersama Presiden Joko Widodo dan beberapa menteri di Jakarta, Rabu (3/10), Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan, dua cara untuk menangani El Nino dan karhutla. Selain itu, rapat tersebut juga membahas isu kekeringan, ketersediaan air bersih, situasi pertanian.

Menurutnya, untuk operasi darat, BNPB memberikan sejumlah perlengkapan kepada satgas darat. Alat tersebut antara lain pompa, selang, alat pelindung diri, sepeda motor yang dimodifikasi bisa memadamkan api.

Baca Juga: Lantaran Murah, Minyak Goreng jadi Barang Langka

"Termasuk juga memberikan anggaran-anggaran operasional bagi pemadaman oleh Satgas darat," kata Suharyanto dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (4/10).

Operasi Udara BNPB

Kemudian dalam operasi udara, BNPB menempatkan helikopter di sejumlah wilayah prioritas penanganan karhutla. Terdapat 35 helikopter yang terdiri dari 13 heli patroli dan 22 heli water bombing.

Baca Juga: PMI Kota Tangerang Luncurkan Aplikasi di Hari Ulang Tahunnya

Selain untuk wilayah-wilayah prioritas, helikopter juga BNPB kerahkan ke daerah lainnya.

“Tetapi tentu saja di provinsi-provinsi lain juga ada kebakaran seperti ada beberapa gunung yang kebakar. Ada tempat pembuangan sampah itu pun menjadi sasaran kita untuk pemadaman," ucapnya.

Jadi ketika daerah menetapkan status tanggap darurat, dan meminta bantuan BNPB untuk memadamkan api heli water bombing segera BNPB kerahkan.

Selain itu, BNPB juga bekerja sama dengan sejumlah kementerian dan lembaga melakukan operasi udara dengan teknologi modifikasi cuaca (TMC). Ini berguna untuk memperkuat pemadaman dan juga menunjang keperluan lainnya.

“Kemudian teknologi modifikasi cuaca per hari ini, BNPB sudah melaksanakan 244 kali dengan jumlah garam yang sudah disebar adalah 341.580 kg. Sudah hampir 2 bulan terakhir TMC dilaksanakan terus-menerus, di Riau, Kalbar, NTT, Jawa Barat, Jambi, DKI Jakarta, Kalsel dan Sumsel,” tutur Suharyanto.