Dua Kata Menohok di Baliho Marshel Widianto untuk Tangsel, Netizen: Mending Lu Mundur

FT News - Beredar foto viral yang memperlihatkan spanduk Marshel Widianto dicoret oleh orang tak bertanggung jawab.

Pada foto yang beredar viral itu, spanduk Marshel berlokasi di depan ITC BSD. Di spanduk itu terlihat coretan merah berada pojok bawah.

Spanduk berwarna biru itu memperlihatkan foto setengah badan Marshel. Di spanduk itu, Marshel melemparkan senyum dan berikan simbol tanda cinta dengan kedua jarinya.

Baca Juga: Pernyataan Mentan Soal Mi Instan Dibantah Mendag

Di atas wajah Marshel terdapat tulisan besar, 'Marshel untuk Tangsel' serta logo Gerindra.

Nah di bawah baliho terdapat tulisan merah bahasa Inggris yang jika diartikan ke bahasa Indonesia memiliki arti 'Omong Kosong'.

Salah satu komedian, Marshell Widianto. (Foto: Instagram/@marshel_widianto)

Baca Juga: Trio Komite TPPU Dipastikan Hadiri Rapat Soal Rp349 T

"Pesan dari Pandji: "Kalau hutang uang bisa dibayar pakai uang, kalau hutang budi dibayar sampai berpulang". Foto pertama vandalism baliho "Marshel Untuk Tangsel" di depan ITC BSD," tulis caption postingan itu seperti dikutip FT News, Kamis (25/7/2024).

Postingan ini pun banyak mendapat komentar dari netizen di kolom komentar.

"Mending mundur lu bg, duit habis, menang kagak, politik keras, lu g menang lu di anggap beban dan semua akan menjauh," komentar salah satu netizen.

"Sengaja diangkat biar bs mudah dikalahkan dinasti atut," sambung akun lainnya.

Pencalonan Marshel Widianto di Pilkada 2024 memang menjadi polemik tersendiri.

Arhan Pratama Saat Datang di Pidato Politik Prabowo-Gibran. (Foto: Instagram/marshel_widianto)

Sejumlah pihak dari artis sempat melontarkan kalimat yang meremehkan pencalonan Marshel sebagai calon wakil wali kota Tangsel.

Seperti yang disampaikan rekan sesama komika, Kiky Saputri. Dia mengkritik pencalonan ini dalam video berjudul “MARSHEL GA COCOK UNTUK TANGSEL. ADA UANG, ROASTING AMAN – KIKY SAPUTRI – (CURHAT BANG)”.

“Walikota itu adalah jabatan eksekutif artinya beliau adalah orang pelaksana tugas, pelaksana Undang Undang. Nah, menurut aku kapasitas Marshel, apalagi dia di Tangsel dan itu bukan wilayah dia,” ujar Kiky.

Lalu ada Pandji Pragiwaksono. Ia menilai seorang calon kepala daerah seharusnya telah menjalani berbagai proses belajar tata kota hingga ilmu sosial.

“Tiba-tiba ada Marshel Widianto, abangku respect. Ngapain menurut lu, nggak pantes lah,” tegasnya.