Dunia Arkeologi Guncang, Kereta Bambu Beroda Dua Muncul dari Es Alpen Swiss
Sebuah penemuan aneh mengguncang dunia arkeologi Swiss. Seorang pendaki bernama Sergio Veri menemukan benda misterius menyerupai kereta bambu beroda dua yang muncul dari es gletser yang mencair di Celah Splügen, Pegunungan Alpen, pada ketinggian 2.100 meter.
Kereta itu terbuat sepenuhnya dari bambu dan tali pengikat, tampak modern namun jelas tidak pada tempatnya di lingkungan bersalju Alpen.
Veri langsung melaporkannya ke otoritas setempat di Graubünden, wilayah pegunungan terbesar di Swiss. Setelah diteliti oleh Dinas Arkeologi Graubünden, para ahli memastikan benda itu asli dan kemungkinan besar berasal dari abad ke-20.
Baca Juga: Australia Diselimuti Hujan Salju Terbesar Sejak 1980-an
Namun, tidak ada penjelasan pasti bagaimana bambu—material asal Asia— bisa berada di tengah gletser Swiss. Penemuan ini pun memicu spekulasi besar dan menarik perhatian ilmuwan dunia.
Struktur Unik Tanpa Jejak Sejarah
Kendaraan bambu aneh ini ditemukan oleh seorang pendaki di dekat Splugen Pass di Swiss Foto oleh Sergio Veri dan Riva San Vitale Diposting di halaman Facebook Kanton Graubunden
Baca Juga: Ngeri! Arkeolog Temukan Kuburan Massal Berisi 1.000 Orang
Wilayah Splügen dikenal sebagai jalur bersejarah yang menghubungkan Swiss dan Italia, telah digunakan sejak era Romawi untuk perdagangan dan migrasi. Namun, tidak ada catatan sejarah tentang kendaraan yang mirip dengan kereta bambu ini.
Menurut laporan ArchaeologyMag, kereta ini sepenuhnya dibuat dari batang bambu yang diikat tali, memiliki dua roda besar, tanpa mesin, tanpa logam, dan tanpa tanda-tanda pabrikan. Analisis awal memperkirakan usianya masih di bawah 100 tahun, namun para ahli belum menemukan konteks penggunaannya.
Tidak ada barang pribadi, tidak ada tanda militer, tidak ada bukti penggunaan komersial. Lebih membingungkan lagi, bambu bukanlah bahan umum di Eropa, terutama di dataran tinggi Alpen.
Efek Pemanasan Global: Gletser Mulai “Membuka Rahasia”
Para peneliti menduga kemunculan kereta bambu ini berkaitan dengan pencairan es gletser akibat perubahan iklim. Laporan Badan Antariksa Eropa (ESA) tahun 2023 menyebut, gletser dunia telah kehilangan lebih dari 2% volumenya dalam satu dekade terakhir.
Fenomena serupa pernah terjadi di Gletser Cavagnöö, Swiss, di mana ditemukan kereta luncur kayu dari abad ke-20. Namun, penemuan kali ini berbeda karena material bambu belum pernah ditemukan di lingkungan Alpen.
Dinas Arkeologi Graubünden saat ini tengah melakukan analisis teknis dan uji radiokarbon untuk menentukan usia pasti serta asal material bambu tersebut.
Spekulasi Publik: Dari Penyelundupan Hingga Prototipe Rahasia
Setelah foto-foto kereta itu diunggah oleh pemerintah Graubünden di Facebook, publik langsung ramai berspekulasi. Ada yang percaya kereta itu digunakan oleh penyelundup lintas perbatasan, ada pula yang menduga itu prototipe kendaraan ringan untuk uji terbang di Pegunungan Alpen.
Teori lainnya menyebut kereta itu bisa jadi alat bantu pendaki gunung untuk membawa peralatan berat di medan ekstrem. Namun hingga kini, tidak ada bukti konkret yang mendukung hipotesis tersebut. Tak ditemukan nomor seri, tanda buatan, atau catatan sejarah yang sesuai.
Otoritas Swiss kini meminta bantuan masyarakat, terutama mereka yang memiliki foto lama, arsip keluarga, atau catatan sejarah lokal, untuk membantu mengungkap asal-usul benda misterius ini.
Cermin dari Masa Lalu dan Peringatan untuk Masa Depan
Penemuan kereta bambu ini tidak hanya menggugah rasa ingin tahu ilmiah, tetapi juga menjadi peringatan keras tentang dampak pemanasan global. Pencairan gletser ternyata tidak hanya melepaskan air, tetapi juga “membuka kapsul waktu” berisi artefak sejarah yang terlupakan.
Benda-benda seperti ini memperlihatkan betapa masih banyak bagian sejarah modern yang belum terungkap. Apakah kereta bambu ini hasil inovasi yang terlupakan, atau alat misterius dengan tujuan khusus? Jawabannya masih tertutup es—menunggu diungkap oleh sains dan waktu.
Sumber: Daily Galaxy