Ekspansi ke Bali Tuai Penolakan, Ketua DPW GRIB Bali Jaya: Kami akan Berkoordinasi untuk Keamanan dan Kesejahteraan

Ekspansi Ormas GRIB Jaya ke Pulau Dewata, Bali menuai penolakan dari elemen masyarakat. Penyebab penolakan karena khawatir masuknya GRIB merusak tatanan masyarakat yang ada di Bali.

Adanya penolakan terhadap Ormas GRIB Jaya ini membuat Ketua DPW GRIB Jaya Bali Yosef Nahak angkat bicara. Ia mengatakan kalau dirinya akan berkoordinasi dengan seluruh elemen masyarakat di Bali agar nantinya dapat diterima.

"Kami akan berkoordinasi dengan semua elemen masyarakat provinsi Bali untuk membangun keamanan dan tentunya kesejahteraan di provinsi Bali," katanya seperti dilihat dari unggahan video YouTube Seleb On Cam, Senin 5 Mei 2025.

Baca Juga: Tahura Ngurah Rai Siap Dikunjungi Delegasi World Water Forum ke-10

Selain menyinggung soal kesejahteraan dan keamanan, Yosef Nahak juga berbicara soal penyuluhan hukum yang akan diberikan kepada masyarakat. Ia menegaskan kehadiran Ormas GRIB di Bali tidak akan menimbulkan masalah premanisme, seperti yang dikhawatirkan masyarakat.

"Khususnya juga terkait dengan hukum kami akan memberikan penyuluhan hukum kepada masyarakat yang membutuhkan," tukasnya.

Video yang menampilkan penolakan terhadap hadirnya Ormas GRIB Jaya di Bali, viral di media sosial. Video penolakan terhadap hadirnya Ormas GRIB ini dibagikan oleh Senator Bali, Niluh Jelantik di akun instagramnya.

Baca Juga: Tegas! Gubernur I Wayan Koster Tolak GRIB Jaya di Bali

Pecalang menolak kehadiran GRIB Jaya. [instagram]

Dilihat FT News, Senin 5 Mei 2025, tampak seorang pria yang memakai kemeja hitam dengan baret merah mengaku sebagai Panglima Satgas GRIB DPD Bali. Tak lama berselang muncul video dari tokoh Pecalang di Bali yang secara tegas menolak hadirnya Ormas dari luar.

"Kami tidak butuh ormas dari luar, kami tidak butuh pihak asing yang datang membawa agenda dan merusak tatanan masyarakat di Bali," kata tokoh Pecalang Bali.

Dalam postingan lainnya Niluh Djelantik juga mengunggah surat dari Ketua Pecalang Wayan Darmaya yang meminta agar Gubernur Bali bertindak dan menolak kehadiran Ormas luar seperti GRIB di Bali.