Emas Batangan vs Perhiasan, Mana Lebih Menguntungkan?

Fluktuasi harga emas membuat banyak orang lebih cermat dalam memilih instrumen investasi.

Salah satu pertanyaan populer adalah mengapa emas batangan lebih mahal dibanding emas perhiasan, meski keduanya berbahan emas.

Kadar Kemurnian

Baca Juga: Masih Pemula dan Mau Investasi Emas? Simak 3 Tips Penting Ini Biar Gak Rugi!

Ilustrasi Emas Batangan. [Gemini]

Emas batangan biasanya memiliki kemurnian 24 karat atau 99,99 persen, menjadikannya lebih bernilai dan stabil untuk investasi jangka panjang.

Sebaliknya, emas perhiasan umumnya 22 karat atau 91 persen, dicampur logam lain agar lebih keras dan mudah dibentuk.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Semakin Berkilau, Tembus Rp 2 Juta/Gram

Emas perhiasan hadir dalam bentuk cincin, kalung, gelang, atau anting dengan desain menarik dan nilai estetika tinggi, berfungsi sebagai pelengkap penampilan sekaligus simbol status.

Emas batangan dicetak sederhana, seperti batangan, koin, atau kepingan, fungsinya murni sebagai alat investasi.

Emas perhiasan menanggung biaya pengerjaan dan desain oleh pengrajin, biasanya 10–20 persen dari harga emas.

Biaya ini tidak dihitung saat dijual kembali.

Emas batangan tidak memiliki biaya tambahan untuk desain, sehingga harganya lebih mencerminkan nilai logam murni.

Harga dan Nilai Jual Kembali

Ilustrasi Emas perhiasan. [Gemini]

Harga emas perhiasan lebih fluktuatif karena dipengaruhi estetika dan tren pasar.

Saat dijual kembali, nilainya biasanya lebih rendah karena adanya potongan ongkos pembuatan.

Emas batangan lebih stabil, dan sertifikat resmi memudahkan transaksi di berbagai lembaga resmi seperti Pegadaian, toko emas, dan lembaga investasi.

Emas batangan lebih cocok bagi investor yang mengutamakan nilai, stabilitas, dan likuiditas tinggi.

Sementara emas perhiasan lebih sesuai untuk keperluan pribadi, hadiah, atau pelengkap penampilan.

Memahami perbedaan ini membantu kamu menentukan jenis emas yang tepat sesuai tujuan finansial.