Empat Daerah ini Gerak Cepat Lakukan Mitigasi Penyebaran Hepatitis Akut

Daerah

Selasa, 10 Mei 2022 | 00:00 WIB
Empat Daerah ini Gerak Cepat Lakukan Mitigasi Penyebaran Hepatitis Akut

Forumterkininews.id, Jakarta - Beberapa kepala daerah bergerak cepat untuk mengantisipasi penyebaran hepatitis akut yang menyebabkan kematian. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Kepala Dinas Kesehatannya telah melakukan upaya mitigasi penyakit yang menyasar anak-anak ini.

rb-1

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, saat ini sudah ada mekanisme yang mewajibkan semua fasilitas kesehatan, melapor jika menerima pasien dengan penyakit menular. Ada 17 daftar penyakit menular yang harus segera dilaporkan. Salah satunya adalah hepatitis.

"Jadi, apapun penyakit menular yang berpotensi itu harus kita tangkap sebagai informasi awal untuk dilakukan investigasi dan langkah-langkah pengamanan," jelasnya.

Baca Juga: Polisi Tangkap Manajer Artis BCL Terkait Kasus Narkoba

rb-3

Widyastuti menambahkan, Dinkes DKI Jakarta berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, RSCM, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyusun pedoman bagi tenaga kesehatan ketika menghadapi pasien yang diduga terjangkit hepatitis misterius. Tidak hanya itu, Pemprov DKI menunjuk RS Sulianti Suroso sebagai rumah sakit rujukan bagi pasien hepatitis.

Jawa Barat

Di Jawa Barat, tim ahli dibentuk bersama RSHS (Rumah Sakit Hasan Sadikin). Laboratorium disiapkan untuk mengecek apakah ini kategori hepatitis akut dan lain sebagainya, saya cek sudah siap, bahkan teknologi molekuler terbaru sudah dimiliki.kata Emil di RSHS Bandung, Senin (9/5).

Baca Juga: Erick Thohir: Mahasiswa Jangan Hanya Sibuk di Pergerakan, Isi Peluang yang Ada

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya telah menyiapkan ruangan-ruangan di RSHS apabila ditemukan orang yang terjangkit hepatitis akut. Penyakit ini menyasar bayi hingga remaja usia 16 tahun.

"Ruangan sudah disiapkan, jaga-jaga kalau ada di Jawa Barat. Dari catatan memang (hepatitis akut) terjadinya di usia bayi sampai 16 tahun. Namun kita belum mengetahui alasan sasaran di usia tersebut, tapi statistik menunjukkan itu," ujarnya.

Terpisah, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi khawatir dengan ditemukannya kasus ini di Indonesia. Ia membentuk tim khusus untuk menghadapi penyakit misterius yang belum diketahui penyebabnya tersebut.

"Untuk di Sumut saya bentuk tim dipimpin dokter Zainal Dirut RS Adam Malik. Anggota-anggotanya ada Inke Lubis, Dokter Lia dan dokter lainnya," kata Edy, Senin (9/5).

Edy mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dengan mengenakan masker dan menerapkan hidup sehat dan bersih untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut.

"Untuk mengantisipasi virus ini makanya tetap menggunakan masker. Terapkan dan bersihkan diri kita. Kalau itu virus yang bisa menularkan. Terkhusus untuk anak-anak balita kita," paparnya.

Tim Detektor

Sementara itu, Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto mengerahkan 500 orang tim detektor untuk mendeteksi dini kasus hepatitis misterius di seluruh rumah-rumah warga di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Pria yang akrab disapa Danny ini mengaku hingga saat ini kasus hepatitis misterius tersebut belum ditemukan di Makassar.

"Kita ada tim detektor, kalau ada eskalasi tertentu. Karena sampai sekarang belum ada yang ditemukan, kami turunkan detektor kita ada 500 orang, tim detektor ini nanti ke rumah-rumah warga," ungkap Danny.

Danny telah memerintahkan seluruh pusat kesehatan masyarakat (puskemas) di Makassar agar dapat memantau kondisi kesehatan warga sehingga hepatitis misterius ini dapat dicegah dan ditangani.

Tag Anak Daerah Dinkes DKI Jakarta Dokter Hasan Sadikin Hepatitis Jawa Barat Makassar Mitigasi Remaja RS Sulianti Suroso Sumut Tim

Terkini