Erick Thohir Rangkap Jabatan Menpora dan Ketum PSSI, Apa Kata FIFA?

Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) pada Rabu, 17 September 2025, di Istana Negara.

Menariknya, Erick tetap memegang jabatan sebagai Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Ketum PSSI) hingga 2027.

Kondisi ini memicu perhatian publik dan menimbulkan pertanyaan besar: bagaimana sikap FIFA sebagai induk organisasi sepak bola dunia?

Sikap FIFA dan Respons Erick Thohir

Erick Thohir menegaskan bahwa posisinya sebagai Ketua Umum PSSI setelah dilantik sebagai Menpora akan tetap menunggu penilaian resmi dari FIFA.

Menurutnya, lembaga tertinggi sepak bola dunia itu memiliki kewenangan penuh untuk menilai apakah rangkap jabatan yang ia emban sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Semuanya mengikuti aturan dari FIFA,” ujar Erick Thohir usai pelantikan, menekankan bahwa ia tidak akan melangkahi ketentuan yang berlaku secara internasional.

Langkah ini menunjukkan kehati-hatian Erick dalam mengelola dua jabatan strategis sekaligus, agar Indonesia tidak terkena sanksi ataupun teguran dari FIFA.

Apakah Rangkap Jabatan Langgar Statuta FIFA?

Menpora dan Ketum PSSI, Erick Thohir. [Instagram]Sejumlah pakar hukum olahraga dan pengamat sepak bola menyoroti fenomena rangkap jabatan ini.

Pakar hukum olahraga menjelaskan bahwa secara hukum nasional maupun statuta FIFA, tidak ada aturan eksplisit yang melarang seorang pejabat publik merangkap jabatan sebagai ketua federasi.

“Dalam Statuta FIFA memang diatur bahwa asosiasi anggota harus independen dari intervensi politik. Namun, tidak ada pasal yang melarang pejabat publik menjadi ketua federasi, selama prinsip independensi dan demokrasi tetap dijalankan,” tandas pakar tersebut.

Dengan demikian, posisi Erick dianggap masih aman dari sisi aturan. Meski begitu, tetap ada celah konflik kepentingan yang dikhawatirkan publik.

Pro dan Kontra di Dalam Negeri

Erick Thohir dilantik jadi Menpora. [YouTube Sekretariat Presiden]Fenomena Erick Thohir merangkap jabatan menuai pro dan kontra.

Pihak yang mendukung menilai pengalaman Erick sebagai tokoh olahraga internasional bisa membawa dampak positif.

Dengan posisinya sebagai Menpora sekaligus Ketum PSSI, Erick diyakini mampu mempercepat sinergi antara pemerintah dan federasi sepak bola untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia.

Pihak yang mengkritisi justru menyoroti potensi konflik kepentingan. Sebagai Menpora, Erick memiliki fungsi pengawasan terhadap federasi olahraga, termasuk PSSI.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan, apakah ia bisa tetap obyektif ketika mengawasi organisasi yang juga ia pimpin?

Meski pro-kontra tidak bisa dihindari, publik tetap berharap Erick Thohir mampu menjalankan kedua amanah tersebut dengan transparan.

Dunia olahraga Indonesia sedang menghadapi tantangan besar, mulai dari pembenahan infrastruktur, peningkatan prestasi atlet, hingga menjaga integritas federasi.

Dengan modal pengalaman internasional dan jaringan global, Erick dituntut bisa menjadikan rangkap jabatannya bukan sebagai hambatan, melainkan peluang untuk membawa olahraga Indonesia lebih maju dan disegani di dunia.