Metropolitan

Fadil Nazri Siswa Kelas 12 SMAN 72 Jakarta Terduga Pelaku Peledakan Baca Buku Terorisme?

08 November 2025 | 00:04 WIB
Fadil Nazri Siswa Kelas 12 SMAN 72 Jakarta Terduga Pelaku Peledakan Baca Buku Terorisme?
Fadil Nazri siswa kelas 12 SMAN 72 Jakarta diduga pelaku peledakan. [Selvianus Kopong Basar FTNews.co.id]

Ledakan yang mengguncang SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat siang, 7 November 2025, terus menjadi perhatian publik.

rb-1

Di tengah penyelidikan polisi, muncul kesaksian seorang siswa bernama Zacky Arkhan yang menyebut bahwa sebelum peristiwa mengerikan itu terjadi, ada sosok yang diduga pelaku terlihat masuk ke lingkungan sekolah dengan membawa tas dan mengenakan pakaian bergaya ala Amerika.

Menurut Zacky, penampilan orang tersebut cukup mencolok dibanding siswa lain karena memakai sepatu PDL dan berpakaian dengan gaya tak biasa.

Baca Juga: Kapolri Ungkap 29 Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta Masih Dirawat, 2 di ICU

rb-3

"Kalau dia ke sekolah bawa tas karena dia style-nya kayak orang-orang Amerika lah. Dia pakai sepatu PDL," kata Zacky Arkhan ketika ditemui di lokasi kejadian Jumat (7/11/2025).

Fadil Nazri Siswa Kelas 12

Sman 72 Jakarta Lokasi Terjadi Ledakan Pada Jumat 7 November 2025 Selvianus Kopong Basar Ftnews Co IdSman 72 Jakarta Lokasi Terjadi Ledakan Pada Jumat 7 November 2025 Selvianus Kopong Basar Ftnews Co Id

Baca Juga: Ini Wajah Si Raja Tega Bikin Nyawa Hansip di Cakung Melayang

Zacky mengungkap bahwa sosok yang disebutnya sebagai Fadil Nazri merupakan siswa kelas 12 SMAN 72 Jakarta.

Meski tidak mengenal secara pribadi, ia pernah mendengar nama itu dari teman-temannya.

Sosok tersebut disebut kerap tampil dengan gaya khas Amerika dan memiliki ketertarikan terhadap hal-hal berbau militer.

Beberapa siswa bahkan mengaitkannya dengan kebiasaan membaca buku bertema terorisme yang pernah ia bawa ke sekolah, meski hal ini masih sebatas dugaan.

"Kayak nembakan 20 orang kayak siswa di Amerika terus dia katanya pernah belajar baca buku yang tentang teroris," tuturnya.

Kesaksian Zacky menambah warna baru dalam penyelidikan yang kini tengah dilakukan pihak kepolisian.

Namun, sejumlah pihak meminta agar publik tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan sebelum hasil penyelidikan resmi diumumkan.

Ledakan saat Salat Jumat

Polisi masih berfokus pada identifikasi sumber ledakan yang disebut terjadi di sekitar masjid dalam kompleks SMAN 72, yang juga berada di wilayah Kodamar TNI AL, Kelapa Gading.

Peristiwa ledakan yang terjadi sekitar waktu salat Jumat itu menimbulkan kepanikan luar biasa di lingkungan sekolah.

Puluhan siswa berlarian menyelamatkan diri, sementara beberapa lainnya mengalami luka-luka akibat pecahan dan efek gelombang ledakan.

Tim evakuasi gabungan dari TNI-Polri, Dinas Gulkarmat, dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta langsung dikerahkan ke lokasi untuk mengevakuasi korban dan mensterilkan area sekolah.

Data sementara menyebutkan sedikitnya 52 orang menjadi korban akibat peristiwa tersebut. Sebagian besar mengalami luka ringan, namun beberapa di antaranya menderita luka cukup serius dan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Korban dibawa ke RS Yarsi dan RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, untuk mendapatkan pertolongan medis.

Suasana haru menyelimuti rumah sakit ketika keluarga korban datang dengan cemas mencari kabar anak mereka.

Pernyataan Menko Polhukam Lodewijk F. Paulus

Wakil Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Lodewijk F. Paulus menegaskan bahwa pemerintah tidak ingin publik terburu-buru menyimpulkan peristiwa ini sebagai aksi terorisme.

Ia menilai seluruh pihak harus menunggu hasil penyelidikan resmi aparat keamanan. Lodewijk juga meminta media berhati-hati dalam memberitakan dugaan pelaku agar tidak menimbulkan kepanikan atau kesalahpahaman di masyarakat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, membenarkan adanya korban yang sudah dibawa ke rumah sakit dan menyampaikan bahwa penyelidikan masih berlangsung.

Ia menuturkan bahwa tim Gegana telah diterjunkan untuk menyisir lokasi dan mencari sumber pasti ledakan.

Menurutnya, semua kemungkinan masih terbuka termasuk dugaan adanya bahan peledak atau alat rakitan di sekitar area masjid sekolah.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, turut meninjau para korban yang dirawat di rumah sakit. Ia menyebut total korban mencapai 55 orang dan memastikan seluruh biaya pengobatan akan ditanggung penuh oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pramono juga menginstruksikan Dinas Kesehatan serta Wali Kota Jakarta Utara untuk mendata seluruh korban agar bantuan dapat diberikan secara cepat dan tepat.

Dalam kunjungannya, Pramono menyampaikan bahwa sebagian besar korban dalam kondisi sadar dan mulai menunjukkan perbaikan.

Namun, satu korban disebut harus menjalani operasi karena luka yang cukup parah. Ia juga menyampaikan rasa duka mendalam atas insiden tersebut yang terjadi saat para siswa dan warga sekolah tengah melaksanakan ibadah salat Jumat.

Sementara itu, area SMAN 72 Jakarta hingga kini masih disterilkan oleh pihak kepolisian. Garis polisi dipasang di beberapa titik untuk membatasi akses masuk ke lokasi.

Kegiatan belajar mengajar untuk sementara dihentikan hingga proses penyelidikan dan pembersihan lokasi selesai dilakukan.

Pihak sekolah juga berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk memastikan keamanan siswa sebelum kegiatan kembali dimulai.

Peristiwa ini menjadi duka mendalam bagi dunia pendidikan di ibu kota. Di tengah penyelidikan yang masih berlangsung, muncul harapan besar agar kasus ini segera terungkap secara jelas.

Publik berharap kebenaran tentang penyebab ledakan dan sosok yang disebut terduga pelaku dapat segera diketahui, sehingga tidak menimbulkan spekulasi yang justru memperkeruh suasana.

Tag jakarta sman 72 jakarta