Fadil Nazri, Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72, Ternyata Korban Perundungan?
Peristiwa ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11/2025) siang masih menjadi misteri. Polisi masih melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan penyebab pasti ledakan yang menimbulkan puluhan korban luka tersebut.
Namun, beredar kabar bahwa ledakan dipicu oleh aksi seorang siswa bernama Fadil Nazri yang diduga menjadi korban perundungan (bullying). Dugaan ini disampaikan oleh seorang siswa kelas XI berinisial S, yang mengaku mendengar informasi bahwa pelaku merupakan korban bully di sekolahnya.
Baca Juga: Kapolri Ungkap 29 Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta Masih Dirawat, 2 di ICU
“Saya dapat info katanya pelakunya siswa juga. Mungkin karena dia korban bully, jadi ingin balas dendam,” ujar S saat ditemui di lokasi kejadian.
Tiga Kali Ledakan, Suasana Sekolah Jadi Mencekam
Kondisi setelah ledakan di SMAN 72 Jakarta
Baca Juga: Ledakan di Tengah Salat Jumat di SMA 72 Kelapa Gading, Ini Spekulasi Asal Ledakan
S menceritakan, ledakan pertama terjadi saat salat Jumat tengah berlangsung di masjid sekolah.
“Sebelum salat Jumat, pas khutbah mau selesai dan mau iqomah, tiba-tiba ada ledakan dari tengah masjid. Semua langsung kabur nyelamatin diri,” ungkapnya.
Namun tak berhenti di situ dua ledakan lain kembali terjadi tak lama kemudian, salah satunya terdengar dari arah belakang sekolah. “Setelah selamatin teman-teman, ada ledakan kedua. Benar-benar panik banget, saya sampai bantu gendongin korban ke luar sekolah,” tambahnya.
Menurut S, terduga pelaku adalah seniornya di sekolah, yakni siswa kelas XII. Ia menyebut pelaku terlihat membawa tas besar sebelum kejadian.
Siswa Jadi Penolong, 52 Orang Jadi Korban
Ledakan Terjadi Di Sma 72 Kelapa Gading Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025) [FTNews/Selvianus Kopong Basar]
Dalam kepanikan itu, S bersama sejumlah siswa lainnya berusaha memberikan pertolongan pertama kepada para korban.
“Untung saya pernah belajar online cara pertolongan pertama. Jadi saya bantu ngobatin teman-teman sampai dibawa ke RS Islam,” katanya.
S juga mengaku sempat melihat percikan api sesaat sebelum ledakan terjadi.
“Telinga saya langsung berdengung, enggak bisa dengar apa-apa. Waktu itu masjid penuh banget,” ujarnya.
Hingga kini, pihak kepolisian masih mendalami penyebab ledakan dan memeriksa sejumlah saksi di lokasi. Sebanyak 52 orang menjadi korban, terdiri dari luka ringan dan luka berat. Para korban saat ini dirawat di RS Yarsi dan RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat.