Fenomena Langka! Pantai dan Laut di Pulau Hormuz Iran Berubah Merah Darah, Ini Penjelasannya
Nasional

Pulau Hormuz di Iran menjadi sorotan setelah fenomena langka yang menakjubkan terjadi di perairannya. Para turis dan warga lokal dibuat takjub ketika melihat air laut dan pasir pantai berubah menjadi merah darah.
Kejadian ini dengan cepat menjadi viral di media sosial, dengan salah satu video yang menunjukkan ekspresi terkejut para wisatawan.
Namun, fenomena ini sebenarnya bukanlah hal baru bagi masyarakat setempat. Mereka bahkan telah lama menyebut kawasan ini sebagai Pantai Merah karena perubahan warna yang sering terjadi di wilayah tersebut.
Baca Juga: Cuaca Buruk, Wisatawan di Karimun Jawa Tidak Bisa Pulang
Apa sebenarnya menyebabkan laut dan pantai di Pulau Hormuz berubah warna menjadi merah darah? Berikut ulasannya:
1. Pulau Hormuz: Pulau Pelangi dengan Keajaiban Geologi
Pulau Hormuz dikenal sebagai pulau pelangi karena kandungan mineral dan tanahnya yang memiliki warna-warna unik. Menurut laporan dari IFL Science, pulau ini terbentuk dari kubah garam yang terdiri atas batu garam (halite), gipsum, anhydrite, dan berbagai jenis batuan evaporit lainnya.
Baca Juga: Kini, Penumpang Transportasi Laut Bisa 100 Persen
NASA Earth Observatory menjelaskan bahwa Pulau Hormuz terbentuk akibat proses geologi yang menarik. Garam batu yang ada di bawah permukaan tanah mengalami tekanan tinggi, sehingga terdorong ke atas dan menciptakan lapisan-lapisan tanah serta batuan berwarna-warni.
Selain garam, terdapat pula mineral lain seperti tanah liat, karbon, dan batu vulkanik yang semakin memperkaya warna tanah di pulau ini.
Beberapa lapisan tanah dan batuan memiliki warna merah, kuning, serta oranye karena interaksi antara mineral dan air. Namun, yang paling mencolok adalah warna merah terang yang sering muncul di pantai dan laut Pulau Hormuz setelah hujan.
2. Kenapa Air Laut di Pulau Hormuz Bisa Berubah Menjadi Merah Darah?
Fenomena perubahan warna ini disebabkan oleh tingginya kandungan hematit dalam tanah Pulau Hormuz. Hematit adalah sejenis mineral besi oksida yang dikenal memiliki warna merah pekat.
Saat hujan turun, tanah kaya hematit ini terbawa oleh air hujan yang mengalir ke pantai dan laut, menciptakan ilusi seolah-olah perairan berubah menjadi merah darah.
Menurut penelitian yang dikutip oleh IFL Science, tanah merah di Pulau Hormuz terbentuk dari pencampuran hematit dengan besi hidroksida. Namun, kandungan hematit dalam tanah di wilayah ini jauh lebih tinggi, sehingga warna merahnya terlihat begitu intens, terutama saat bercampur dengan air.
3. Tanah Merah Pulau Hormuz: Dari Cat hingga Bumbu Masakan
Menariknya, tanah merah di Pulau Hormuz tidak hanya menjadi fenomena alam yang mengagumkan, tetapi juga memiliki berbagai manfaat bagi masyarakat setempat.
Tanah ini telah lama digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari bahan baku pembuatan cat, kosmetik, hingga pelapis bangunan.
Tidak hanya itu, tanah merah ini juga dikonsumsi sebagai bagian dari kuliner khas setempat. Penduduk lokal menyebutnya sebagai Gelak, yang sering digunakan sebagai bumbu makanan.
Salah satu makanan khas yang dibuat dengan tanah merah ini adalah tomshi, sejenis roti tradisional yang memiliki cita rasa khas.
4. Destinasi Wisata Unik di Iran yang Wajib Dikunjungi
Fenomena perubahan warna air laut di Pulau Hormuz semakin menambah daya tarik wisata pulau ini. Tidak hanya menyajikan pemandangan yang menakjubkan, Pulau Hormuz juga menawarkan pengalaman wisata geologi yang unik.
Wisatawan yang berkunjung ke pulau ini tidak hanya bisa menyaksikan fenomena pantai merah, tetapi juga menjelajahi berbagai lokasi menarik lainnya.
Dengan keindahan alamnya yang luar biasa, Pulau Hormuz menjadi destinasi yang sempurna bagi para pecinta fotografi, wisatawan petualang, dan siapa saja yang ingin menikmati keunikan geologi yang jarang ditemukan di tempat lain.