Gara-gara Inkai Pecah, Hubungan Antar-TNI Gerah

Forumterkininews.id, JAKARTA – Musyawarah Keluarga Besar (MKB) Institut Karate-Do Indonesia (Inkai) di Bogor 17 – 19Februari 2023 berbuntut serius. Panpel membuat aturan “semau gue”. Termasuk memajukan jadwal Pemilihan Ketua Umum menjadi di hari pertama.

Laksamana Muda TNI Ivan Yulivan, kembali terpilih dalam MKB yang tidak diakui legalitasnya oleh Komite Penyelamat Inkai (KPI). Praktik tidak sportif dan melanggar AD/ART dipakai untuk menggusur rival beratnya, Mayjen TNI Herianto Syahputra.

Atas nama KPI, sekaligus anggota senior INKAI dan mantan dua kali Sekjen Inkai, Prof Hermawan “Kikiek” Sulistyo bahkan menuding ulah Laksda Ivan Yulivan membuat hubungan antara TNI-AL dan TNI-AD menjadi gerah. “Sedang saya pertimbangkan untuk melaporkan Laksda Ivan ke Pusat Polisi Militer TNI,” kata Kikiek, panggilan akrabnya.

Bertahun-tahun memimpin Inkai, bukan saja tanpa prestasi, tetapi menambah beban Inkai Daerah dengan aneka pungutan yang tidak ada dalam AD/ART. “Yang lebih parah, uang pungutan liar itu tidak bisa dipertanggungjawabkan,” tudingnya.

Dominasi Angkatan Laut

Yang lebih disesalkan Kikiek, pemakaian Honbu Dojo Inkai, yang merupakan asset TNI-AD cq Kodam Jaya. “Tidak ada tenggang rasa dan terima kasih sama sekali. Contoh kecil, dari sekian banyak pengurus Inkai, setahu saya hanya satu saja dari TNI-AD. Selebihnya didominasi Angkatan Laut,” katanya.

Profesor sekaligus pendiri Dojo Renzo itu selama ini juga dikenal sebagai pengamat militer. Tak heran jika Kikiek lalu membeberkan berbagai tindakan dan kebijakan Laksda Ivan yang tidak sejalan dengan Sapta Marga, Sumpah Prajurit, maupun 8 Wajib TNI.

Ia membeberkan Wajib TNI pertama, “Bersikap ramah tamah tamah terhadap rakyat”. Kedua “Bersikap Sopan Santun terhadap Rakyat”. Keempat, “Menjaga kehormatan diri di muka umum”. Kelima, “Senantiasa menjadi contoh dalam sikap dan kesederhanaannya”.  Keenam, “Tidak sekali-kali merugikan rakyat”.

BACA JUGA:   Amerika Hapus Simbol Allah, Iran Protes ke FIFA

Wajib ketujuh, “Tidak sekali-kali menakuti dan menyakiti hati rakyat”. Wajib kedelapan, “Menjadi contoh dan memelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya”.

“Bayangkan, dari delapan Wajib TNI saja, tujuh di antaranya tidak tampak pada sosok Laksda Ivan. Rasanya, Puspom TNI harus mengetahui hal ini. Terlebih, Panglima TNI saat ini dari Angkatan Laut,” kata Prof Kikiek.

Sementara itu, Laksda TNI Ivan Yulivan saat dihubungi di arena MKB hanya mengatakan, “Dinamika dianggap wajar dan siap merangkul teman-teman untuk sama-sama membangun karate.”

Ivan menambahkan, “Program prioritas ke depan adalah latihan dan bangun prestasi dunia.” (pr/nat)

Artikel Terkait