Garuda Borong 79 Pesawat dari Boeing: Begini Reaksi Menhub

Maskapai Garuda Indonesia berencana mendatangkan 79 unit pesawat buatan Amerika Serikat, Boeing, sebagai bagian dari kesepakatan baru di tengah negosiasi tarif Indonesia-AS.

Rencana ini diungkap oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Menurutnya, tambahan armada ini diperlukan karena jumlah pesawat yang beroperasi di Indonesia masih minim.

Baca Juga: Pesawat Boeing Terus Bermasalah, Kali Ini Mendarat Tanpa Panel Badan

"Jadi ini yang baru jumlahnya makanya naik kalau enggak salah jadi 79," tegas Erick kepada awak media di Gedung DPR, kemarin.

Menhub Beri Lampu Hijau

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi. [Instagram]

Baca Juga: Edan! Mantan Presiden ACT Bersama Hariyana Gelapkan Dana Rp 117 Miliar dari Boeing

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memberi lampu hijau untuk rencana Garuda ini.

Ia memastikan pihaknya menerima apapun jenis pesawat yang dipilih Garuda, selama sudah memenuhi syarat laik terbang dan tersertifikasi otoritas penerbangan.

"Garuda tentunya ada pertimbangan apakah nambah Boeing, Airbus, atau mungkin pesawat Comac buatan China. Dari segi Kemenhub apapun pesawatnya selama itu laik, memenuhi semua persyaratan keamanan dan keselamatan, dan sudah certified oleh otoritas," ujar Dudy kepada awak media di bilangan Abdul Muis, Jakarta.

Punya Keahlian Tentukan Pesawat

Ilustrasi Maskapai Garuda Indonesia. [Instagram]

Menjawab kekhawatiran soal keselamatan, Dudy meyakini Garuda punya keahlian untuk menentukan mana pesawat yang layak dioperasikan.

Pihaknya juga tak akan membatasi maskapai soal pengadaan model tertentu.

"Kalau ada masukan atau catatan lain berkaitan produk tersebut, saya rasa Garuda ada expertise untuk menilai pesawat mana yang menurutnya layak untuk dioperasikan. Kita tak ingin batasi. Sepanjang itu laik terbang dan tersertifikasi kita nggak ada alasan menolak," tegasnya.