Lifestyle

Garuda di Dadaku Hadir dalam Versi Animasi, Kolaborasi Ratusan Animator Lokal

17 Desember 2025 | 20:01 WIB
Garuda di Dadaku Hadir dalam Versi Animasi, Kolaborasi Ratusan Animator Lokal
Revalina S. Temat dan Kristo Immanuel ditemui di Plaza Indonesia XXI, Jakarta Pusat, Rabu (17/12/2025). [FTNews/Selvianus Kopong Basar]

Adaptasi Intellectual Property (IP) Garuda di Dadaku ke layar lebar dalam bentuk film animasi berkembang menjadi proyek kolaborasi besar yang melibatkan banyak talenta kreatif Tanah Air.

rb-1

Produser Shanty Harmayn menyebut produksi animasi ini digarap oleh ratusan kreator dari berbagai wilayah di Indonesia.

"Kalau dari segi berapa banyak (kreator), wah kita bekerja untuk produksi saja studionya ada lima," ujar Shanty Harmayn saat ditemui di Plaza Indonesia XXI, Jakarta Pusat, Rabu (17/12/2025).

rb-3

"Animasi ini kan se-Indonesia, kita bekerja dari studio di Bali, ada di Malang, Bogor, Jogja, dan di Bandung ada. Jadi dari mana-mana," lanjutnya.

Libatkan Lebih dari 300 Animator dari Berbagai Kota

Shanty Harmayn mengungkap film animasi Garuda di Dadaku digarap secara kolaboratif oleh ratusan animator lokal dari berbagai kota di Indonesia. [FTNews/Selvianus Kopong Basar]Shanty Harmayn mengungkap film animasi Garuda di Dadaku digarap secara kolaboratif oleh ratusan animator lokal dari berbagai kota di Indonesia. [FTNews/Selvianus Kopong Basar]

Sutradara Ronny Gani menambahkan bahwa proyek animasi Garuda di Dadaku menyerap ratusan animator lokal.

Film garapan KAWI Animation dan BASE Entertainment ini melibatkan lebih dari 300 animator lokal dari berbagai kota di Indonesia.

Jumlah tersebut tidak berasal dari satu kota saja, melainkan tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

"Ada 300 lebih (animator)," kata Ronny secara singkat.

Ia juga menjelaskan bahwa proses pengembangan animasi ini memakan waktu cukup panjang. Tim produksi mulai merancang ide sejak awal tahun 2022, atau sekitar tiga tahun lalu.

"Kita start di April 2022 ya, mulai muncul idenya sekitar awal 2022. Jadi sudah sekitar 3 tahun," ungkap Ronny.

Utamakan Konsep yang Dekat dengan Penonton

Terkait penggunaan teknologi, Ronny menegaskan bahwa timnya tidak semata-mata mengejar teknologi paling mutakhir.

Fokus utama justru terletak pada konsep artistik dan pendekatan visual yang relevan dengan penonton Indonesia.

"Kita selalu bermulai dengan konsep, approach-nya dengan konsep, dengan art. Jadi kita tidak terpaku dalam memproduksi itu hanya dengan satu cara saja," jelas Ronny.

Ia menyebut kekuatan utama animasi ini terletak pada pembangunan dunia yang sangat Indonesia, seperti suasana kampung kota yang jarang ditemukan dalam film animasi luar negeri.

Pendekatan tersebut diharapkan mampu membangun kedekatan emosional dengan penonton.

Sementara itu, Shanty juga mengklarifikasi kehadiran karakter burung Garuda bernama Gaga dalam film ini.

Deretan pengisi suara seperti Revalina S. Temat dan Kristo Immanuel turut meramaikan film animasi Garuda di Dadaku. [FTNews/Selvianus Kopong Basar]Deretan pengisi suara seperti Revalina S. Temat dan Kristo Immanuel turut meramaikan film animasi Garuda di Dadaku. [FTNews/Selvianus Kopong Basar]

Ia menegaskan bahwa karakter tersebut murni hasil kreativitas tim untuk memperluas semesta cerita, bukan titipan sponsor.

"Sebetulnya karakter Garuda itu tidak dibuat sama sekali dengan asosiasi apa pun. Jadi sewaktu tim kreatif dari animasi datang ke saya, kita mencari elemen apa yang tidak hanya bola yang bisa melebarkan universe Garuda di Dadaku," jelas Shanty.

Meski belum ingin mengungkap target penonton secara spesifik, Shanty optimistis film ini akan mendapat respons positif berkat kerja keras ratusan animator lokal.

Film animasi Garuda di Dadaku juga melibatkan sejumlah aktor dan kreator konten sebagai pengisi suara, di antaranya Kristo Immanuel, Revalina S. Temat, dan Keanu Azka.

Tag Garuda di Dadaku Revalina S. Temat Kristo Immanuel

Terkait