Gempa Megathrust di Bayah Banten: Guncangan yang Tak Menimbulkan Tsunami
Nasional

Pada Sabtu (15/3/2025) pagi, masyarakat di sekitar Banten, Jawa Barat, dan sebagian wilayah Jabodetabek dikejutkan oleh guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,2.
Pusat gempa berada di laut, sekitar 29 km barat daya Bayah, Banten, dengan kedalaman 17 km. Meskipun cukup terasa di beberapa daerah, gempa ini dipastikan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini dikategorikan sebagai megathrust event yaitu gempa yang terjadi akibat pergeseran lempeng di zona subduksi.
Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Tsunami di Maluku, NTB, Sulsel
Dalam kasus ini, pergerakan lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia menjadi penyebab utama.
Fenomena megathrust sendiri dikenal sebagai salah satu jenis gempa yang paling berbahaya karena sering kali memicu tsunami.
Namun, dalam gempa kali ini, hasil pemodelan BMKG menunjukkan bahwa tidak ada indikasi tsunami yang akan terjadi.
Baca Juga: Waspada! Hujan Badai Bakal Guyur Sejumlah Wilayah Indonesia Hari Ini
Dampak gempa ini cukup luas. Getaran dengan skala III MMI (Modified Mercalli Intensity) dirasakan di wilayah Pelabuhan Ratu, Cicurug, Kabandungan, Cidolog, Sukaraja, Simpenan, Bogor, Cianjur, Lebak, dan Pandeglang.
Sementara itu, daerah Serang, Depok, dan Tangerang merasakan gempa dengan skala II-III MMI, yang berarti cukup terasa tetapi tidak menyebabkan kerusakan yang signifikan.
Beberapa warga di Sukabumi melaporkan bahwa mereka merasakan guncangan cukup kuat meskipun hanya berlangsung beberapa detik.
Hingga pukul 07.30 WIB, BMKG belum mencatat adanya aktivitas gempa susulan. Namun, masyarakat tetap diminta untuk waspada terhadap potensi gempa berikutnya, terutama bagi mereka yang berada di daerah pesisir atau wilayah dengan struktur bangunan yang kurang kuat.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menegaskan bahwa gempa ini merupakan pengingat akan potensi gempa besar di masa depan.
“Zona megathrust di selatan Jawa memang menyimpan potensi gempa besar. Masyarakat perlu selalu siap menghadapi kemungkinan terburuk,” tegasnya.
Indonesia telah beberapa kali mengalami gempa megathrust yang berdampak besar. Salah satu yang paling diingat adalah gempa dan tsunami Aceh 2004, yang menewaskan lebih dari 230 ribu orang.
Meskipun gempa di Bayah kali ini tidak memicu tsunami, kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan bencana.
Pemerintah dan BMKG terus berupaya meningkatkan sistem peringatan dini serta edukasi kepada masyarakat agar lebih siap menghadapi ancaman gempa dan tsunami.
Warga di daerah rawan gempa diimbau untuk selalu memiliki jalur evakuasi yang jelas dan memahami langkah-langkah yang harus dilakukan saat gempa terjadi.
Meski gempa ini tidak menyebabkan dampak serius, peristiwa ini mengingatkan kita bahwa Indonesia berada di kawasan Cincin Api Pasifik, di mana aktivitas tektonik tinggi bisa terjadi kapan saja.
Yang terpenting, kesiapan dan kewaspadaan harus selalu menjadi prioritas.