Gencatan Senjata Disepakati, Bandara di Pakistan Kembali Beroperasi Usai Konflik Memanas dengan India

Setelah ketegangan bersenjata yang menewaskan puluhan orang, India dan Pakistan akhirnya mencapai kesepakatan gencatan senjata. Situasi di kawasan mulai mereda, termasuk di sektor transportasi udara yang sebelumnya lumpuh akibat konflik.

Bandara-bandara di Pakistan kini mulai beroperasi kembali secara bertahap. Menurut laporan Al Jazeera yang dikutip Minggu (11/5/2025), Otoritas Bandara Pakistan (Pakistan Airport Authority/PAA) menyatakan bahwa wilayah udara nasional telah resmi dibuka kembali untuk semua jenis penerbangan.

Informasi ini juga diberitakan oleh surat kabar Dawn. "Semua bandara di seluruh wilayah Pakistan saat ini siap melayani penerbangan komersial maupun sipil," ujar juru bicara resmi PAA.

Baca Juga: Ketegangan Mereda, India dan Pakistan Tak Melepaskan Satu Tembakan Pun di Perbatasan

Bandara kembali beroperasi. [X]

Meski demikian, normalisasi penuh jadwal penerbangan diperkirakan masih membutuhkan waktu. Hal ini karena sejumlah pesawat dan fasilitas pendukung sempat dipindahkan ke lokasi yang lebih aman selama berlangsungnya eskalasi militer.

Situs pelacakan penerbangan global Flightradar24 juga mengonfirmasi bahwa wilayah udara Pakistan telah dibuka kembali, sebagaimana disampaikan melalui unggahan di platform X (sebelumnya Twitter).

Perjanjian gencatan senjata India-Pakistan ini disambut dengan kelegaan oleh masyarakat dan tokoh politik dari kedua negara, termasuk warga di kawasan sensitif Kashmir, yang selama ini menjadi titik panas perebutan antara New Delhi dan Islamabad.

Warga senang gencatan senjata. [X]

Konflik memuncak ketika India meluncurkan serangan rudal udara-ke-permukaan ke wilayah Pakistan dan bagian Kashmir yang dikelola Islamabad pada Rabu (7/5/2025).

Serangan tersebut disebut ditujukan ke “kamp-kamp teroris.” Sebagai respons, Pakistan menggencarkan serangan balasan melalui "Operasi Bunyan Marsoos", yang menargetkan instalasi militer India.

Serangkaian serangan itu memicu ketegangan internasional dan memakan banyak korban jiwa, hingga akhirnya tekanan global mendorong kedua negara menyepakati penghentian tembak-menembak.