Gerai Ritel Berguguran! Terkini, GS Supermarket Asal Korea Tutup Seluruh Cabang di Indonesia

Gerai ritel di Indonesia berguguran dan tak mampu bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat dan juga tingginya biaya operasional.
Terkini, Jaringan pasar swalayan asal Korea Selatan, GS Supermarket, akan menghentikan seluruh operasionalnya di Indonesia per akhir Mei 2025.
Kabar penutupan toko retail ini pertama kali ramai diperbincangkan melalui unggahan akun X pada Minggu 4 Mei 2025.
Baca Juga: Biodata dan Agama Nyoman Ayu Carmenita, K-Pop Idol Asli Indonesia
Dalam unggahan itu disebutkan bahwa seluruh cabang GS Supermarket akan menutup gerainya secara permanen mulai akhir bulan ini.
Salah satu pengguna mengaku mendapatkan informasi tersebut saat berbelanja di gerai GS Supermarket Legenda Wisata Cibubur.
“Beberapa produk sudah diskon sampai 50 persen. Stok mulai dihabiskan, sebagian karyawan juga sudah tidak aktif. Operasional akan berhenti akhir Mei,” tulis akun tersebut.
Kekhawatiran pun bermunculan terkait nasib para pegawai. Penutupan seluruh gerai diperkirakan akan berdampak pada ratusan karyawan yang berpotensi kehilangan pekerjaan.
Sementara itu, akun Instagram resmi @gssupermarketid turut mengeluarkan pengumuman kepada pelanggan setianya.
Baca Juga: 2 Aktor Korea Selatan Ini di Cap 'Red Flag', No 1 Lagi Jadi Trending
Dalam unggahan tersebut, manajemen mengimbau agar konsumen segera menggunakan poin belanja yang dimiliki sebelum batas waktu 31 Mei 2025.
“Segera gunakan poin kamu sebagai potongan belanja di toko kami sebelum tanggal 31 Mei 2025. Poin akan hangus setelah tanggal tersebut,” demikian tertulis dalam pernyataan resmi GS Supermarket.
Hingga kini, belum ada keterangan lanjutan dari pihak manajemen terkait alasan penutupan, apakah dipengaruhi oleh kondisi pasar, perubahan strategi bisnis, atau faktor lainnya.
Namun demikian, pengumuman ini menandai berakhirnya kehadiran merek ritel Korea Selatan tersebut di pasar domestik Indonesia, setelah bertahun-tahun melayani konsumen lokal.
Seperti diketahui, badai penutupan gerai ritel terjadi pada beberapa bulan terakhir.
Ritel modern Lulu Hypermarket dikabarkan menutup permanen jaringan gerainya di Indonesia pada 30 April lalu.
Selain itu, PT Matahari Department Store Tbk juga telah menutup sebanyak 13 gerainya yang dinilai berkinerja buruk sepanjang 2024.
Alfamart juga telah menutup sekitar 400 gerai sepanjang tahun 2024. Penutupan ini dilakukan sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan profitabilitas dan fokus pada gerai baru yang lebih potensial.