Gibran: Greenflation Bukan Karangan Saya, Bukan Pertanyaan Mengada-ada

FTNews - Cawapres Nomor Urut 02 Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan bahwa greenflation yang ditanyakannya kepada kandidat cawapres lain saat debat bukan pertanyaan mengada-ada. Bahkan, ia menegaskan hal tersebut merupakan masalah serius.

Pernyataan tersebut disampaikan Gibran saat mengunjungi Pabrik Sritek di Solo pada Selasa (23/1) kemarin.

“Dan ini bukan masalah receh. Dan istilah tadi itu (greenflation) bukan karangan saya. Ini hasil ngobrol dengan temen-temen pengusaha, Kadin, Hipmi, semua ngasih masukan itu,” ujarnya seperti dikuti FTNews dari YouTube Berita Surakarta, Rabu (24/1).

Putra sulung Presiden Jokowi ini bahkan menegaskan, pertanyaan greenflation yang disampaikannya tidak bisa dipandang sebelah mata atau bahkan disamakan dengan pertanyaan cerdas-cermat.

“Jangan sampai dianggap remeh, dianggap receh, dianggap pertanyaan cerdas-cermat, dianggap pertanyaan anak SMA. Ndak-ndak ini permasalahan serius. Dan calon pemimpin harus aware. Jangan sampai kita sampai salah melangkah,” sambungnya.

Sebelum membahas mengenai persoalan transisi energi tersebut, Gibran mengungkapkan persetujuannya dengan yang disampaikan dalam sambutan Bos Sritex, Iwan Lukminto.

“Saya senang juga tadi, pak. Greenflation juga dibahas. Ini penting. Penting banget. Kalau kita salah langkah itu soalnya negara-negara maju sudah mengalami itu dan itu berat,” kata Gibran, Selasa.

Wali Kota Surakarta ini bahkan mengatakan transisi menuju energi hijau tidak gampang seperti yang dibayangkan.

“Transisi menuju energi hijau itu nggak gampang. RnD-nya nggak gampang, penerapannya nggak gampang. Dan jangan sampai nanti yang terbebani malah warga. Jangan sampai terjadi,” kata Gibran.

Hilirisasi

Selain berbicara tentang Greenflation, Gibran juga mengemukakan mengenai pentingnya hilirisasi. Bahkan, ia menyayangkan kubu sebelah yang menertawakan dirinya saat mengeluarkan kata-kata hilirisasi.

“Dua kali debat, saya selalu mengulangi. Mengulangi-mengulangi terus hilirisasi. Dan mungkin bapak ibu dan temen-temen media yang ada di ruangan debat itu, setiap kali saya mengeluarkan kata hilirisasi itu ada yang tertawa dari kubu sebelah, menyepelekan. Ini nggak umum,” ujarnya.

BACA JUGA:   Fakta Baru ACT Potong Donasi Rp450 Miliar

Ia bahkan menegaskan bahwa hilirisasi sangat penting agar Indonesia bisa menikmati hasilnya, tanpa harus mengekspor barang mentah ke luar negeri.

“Kita nggak boleh menyepelekan masalah hilirisasi. Kita punya barang mentah. Barang mentah diolah di luar negeri balik lagi ke sini harganya berlipat-lipat kita beli lagi,” ujarnya.

Gibran melanjutkan, kekayaan alam Indonesia yang melimpah seharusnya bisa mendorong agar proses dari barang mentah menjadi barang jadi diproduksi sendiri. Apalagi saat ini Indonesia alami bonus demografi.

“Saya sudah berkali-kali menyampaikan, sumber daya alam kita itu luar biasa sekali. Kenapa nggak harus diolah sendiri di sini. Kita punya bonus demografi, ini kan kesempatan kita untuk meningkatkan produktivitas nasional. Dan bonus demografi ini datangnya sekali dan tidak akan terulang lagi.

“Makanya ini perlu sekarang juga untuk menyiapkan anak-anak kita untuk menuju Indonesia Emas. Serta harus disiapkan generasi emasnya juga.”

Artikel Terkait