Grebeg Syawal: Tradisi Lebaran Yang Penuh Syukur dan Berkah di Yogyakarta
Lifestyle

Tradisi tahunan Grebeg Syawal merupakan tradisi asal Yogyakarta.
Tradisi berlangsung jelang perayaan hari raya idul fitri 1446.
Biasanya Grebeg Syawal dilakukan oleh Keraton Yogyakarta dengan tujuan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur usai bulan suci Ramadan.
Baca Juga: Penggunaan Lahan Keraton untuk Jalan Tol Jadi Polemik
Dalam tradisi ini, Keraton Yogyakarta mengeluarkan gunungan yaitu susunan hasil bumi yang melambangkan kesejahteraan dan kemurahan hati Sultan kepada rakyatnya.
Gunungan tersebut diarak dari dalam Keraton menuju Masjid Gedhe Kauman dan beberapa lokasi lainnya sebelum akhirnya diperebutkan oleh warga yang percaya bahwa mendapatkan bagian dari gunungan membawa berkah.
Prosesi Grebeg Syawal diawali dengan pasukan prajurit Keraton yang mengenakan busana tradisional, menambah kesakralan acara ini. Setelah doa bersama, gunungan dibagikan kepada masyarakat, menandai puncak perayaan yang penuh semangat dan kegembiraan.
Baca Juga: Lebaran Sebentar Lagi, Haruskah Beli Pakaian Baru?
Grebeg Syawal menjadi salah satu daya tarik wisata budaya di Yogyakarta yang memperlihatkan harmonisasi antara tradisi, agama, dan kehidupan sosial masyarakat.
Acara ini tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga memperkuat ikatan antara Keraton dan rakyatnya.