Hadiri KTT BRICS 2025, Prabowo Subianto: Diplomasi Indonesia Menjangkau Dunia
Nasional

Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto, menorehkan sejarah baru dalam panggung diplomasi global dengan menghadiri hari pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Rio de Janeiro, Brasil.
Kehadirannya menjadi simbol kuat atas peran strategis Indonesia yang kini resmi menyandang status sebagai anggota penuh BRICS.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa momentum ini sangat penting karena untuk pertama kalinya Indonesia ikut serta dalam forum BRICS tidak lagi sebagai mitra dialog, tetapi sebagai bagian dari inti kekuatan ekonomi dan politik dunia.
Baca Juga: Tampil Perdana di KTT BRICS 2025, Prabowo Subianto Siap Jadi Penghubung Isu Global
"Kehadiran Presiden Prabowo menjadi penanda resmi bahwa Indonesia kini adalah anggota ke-11 BRICS. Ini merupakan inisiasi langsung beliau di tahun pertama masa kepresidenannya,” ujar Teddy kepada awak media pada Senin (7/7/2025).
Langkah cepat Indonesia untuk menjadi anggota BRICS disebut merupakan hasil lobi dan pendekatan langsung dari Presiden Prabowo.
Dalam waktu kurang dari setahun sejak dilantik, Prabowo mengarahkan kebijakan luar negeri Indonesia untuk memperluas jejaring internasional melalui jalur-jalur strategis, termasuk BRICS.
Menurut Teddy, seluruh negara anggota BRICS menyambut baik permintaan Indonesia.
"Inisiasi ini langsung direspons positif oleh anggota lainnya. Indonesia dianggap memiliki peran penting di kawasan Asia dan sangat cocok untuk memperkuat poros kerja sama Selatan-Selatan yang menjadi fondasi BRICS," katanya.
Visi Prabowo: Seribu Kawan Terlalu Sedikit, Satu Lawan Terlalu Banyak
Visi Prabowo: Seribu Kawan Terlalu Sedikit, Satu Lawan Terlalu Banyak. [Instagram]Dalam forum BRICS 2025, Prabowo kembali menegaskan prinsip diplomasi luar negeri Indonesia yang menekankan pentingnya membangun hubungan harmonis antarnegara.
Ia menyampaikan bahwa kerja sama multilateral seperti BRICS sangat krusial dalam menciptakan stabilitas dan kesejahteraan global.
“Presiden Prabowo menekankan bahwa memperluas jaringan persahabatan strategis antarbangsa adalah kunci bagi perdamaian dan kemakmuran. Sebagaimana beliau sering katakan: ‘Seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak,’” ucap Teddy menegaskan.
Peran Strategis Indonesia dalam BRICS
Dengan bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS, negara ini kini berada dalam satu forum bersama kekuatan-kekuatan besar dunia seperti Tiongkok, India, Brasil, Rusia, dan Afrika Selatan.
Keanggotaan ini membuka akses Indonesia terhadap kerja sama ekonomi, teknologi, dan geopolitik yang lebih luas.
Selain itu, Indonesia juga berpotensi menjadi jembatan penting antara negara-negara berkembang di Asia Tenggara dengan blok negara BRICS.
Ini menjadi bagian dari strategi besar diplomasi Prabowo Subianto di kancah internasional, yang menempatkan Indonesia sebagai pemain global, bukan hanya regional.
Optimisme Terhadap Masa Depan BRICS dan Indonesia
Prabowo optimisme terhadap masa depan BRICS dan Indonesia. [Instagram]Dalam pernyataannya, Presiden Prabowo menunjukkan keyakinan bahwa keterlibatan aktif Indonesia di BRICS akan memperkuat posisi negara di tataran global.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya kerja sama yang saling menguntungkan, bukan hanya demi kepentingan nasional, tetapi juga bagi stabilitas dunia secara keseluruhan.
“Indonesia tidak datang hanya untuk menjadi pendengar. Kami datang untuk berkontribusi, berkolaborasi, dan memastikan bahwa dunia yang damai dan sejahtera adalah tujuan bersama,” ungkap Prabowo dalam sesi pembukaan KTT BRICS 2025.