Nasional

Tampil Perdana di KTT BRICS 2025, Prabowo Subianto Siap Jadi Penghubung Isu Global

Reza Syahputra
Minggu, 06 Juli 2025 | 13:58 WIB
Tampil Perdana di KTT BRICS 2025, Prabowo Subianto Siap Jadi Penghubung Isu Global
Presiden Prabowo Subianto tiba di Rio de Janeiro, Brasil. [YouTube Sekretariat Presiden]

Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto, akan menjalani debutnya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 yang berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil, pada 6-7 Juli 2025.

rb-1

Kehadiran ini menjadi momentum penting bagi Indonesia yang mulai resmi bergabung sebagai anggota penuh BRICS sejak 1 Januari 2025, mempertegas komitmen Tanah Air dalam menciptakan tatanan global yang lebih seimbang dan inklusif.

Dalam forum elite yang mempertemukan pemimpin dari lebih 30 negara termasuk negara anggota BRICS, negara mitra, dan organisasi internasional, Prabowo akan menyampaikan pandangan strategis Indonesia mengenai berbagai isu geopolitik, ekonomi global, dan tantangan kolektif umat manusia.

Baca Juga: Hadiri KTT BRICS 2025, Prabowo Subianto: Diplomasi Indonesia Menjangkau Dunia

rb-3

Bergabungnya Indonesia ke dalam kelompok BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) mencerminkan pentingnya peran negara berkembang dalam arsitektur dunia yang baru.

Sebagai representasi dari Global South dan anggota G20, Indonesia memosisikan diri sebagai penyeimbang sekaligus jembatan antara kepentingan negara maju dan berkembang.

Dalam KTT BRICS 2025 yang mengusung tema "Strengthening Global South Cooperation to a More Inclusive and Sustainable Governance", Prabowo akan menekankan pentingnya kerja sama lintas kawasan yang lebih adil dan berkelanjutan.

Dia akan memperjuangkan kepentingan nasional dalam sektor-sektor strategis seperti ekonomi, pendidikan, teknologi, hingga ketahanan energi dan pangan.

Fokus pada Isu Global: Dari AI hingga Aksi Iklim

Sambutan untuk Presiden Prabowo Subianto. [YouTube Sekretariat Presiden]Sambutan untuk Presiden Prabowo Subianto. [YouTube Sekretariat Presiden]KTT BRICS tahun ini tidak hanya akan menyoroti krisis politik dan keamanan yang berkepanjangan di berbagai kawasan, tetapi juga mendalami reformasi tata kelola global, termasuk pengaturan dan etika dalam penggunaan artificial intelligence (AI).

Selain itu, topik penting lain seperti perubahan iklim, keberlanjutan lingkungan, hingga kesehatan global akan dibahas untuk menemukan titik temu dan solusi bersama antarnegara anggota.

Indonesia, melalui Prabowo, akan mendorong pendekatan multilateral dalam mengatasi isu-isu tersebut, seraya mempromosikan kolaborasi yang saling menguntungkan di era ketidakpastian global saat ini.

Agenda Bilateral: Meningkatkan Diplomasi Ekonomi dan Strategis

Selama berada di Brasil, Presiden Prabowo juga dijadwalkan melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan pemimpin negara lain.

Langkah ini bertujuan untuk memperluas jaringan kerja sama bilateral, khususnya dalam bidang perdagangan, investasi, pertahanan, serta riset dan teknologi.

Diplomasi ekonomi dan strategis ini akan memperkuat posisi Indonesia di level internasional, sejalan dengan visi menjadikan Indonesia sebagai aktor kunci dalam transformasi tatanan global yang lebih inklusif dan setara.

Harapan dari KTT BRICS 2025: Deklarasi Bersama dan Masa Depan Global South

Sambutan untuk Presiden Prabowo Subianto. [YouTube Sekretariat Presiden]Sambutan untuk Presiden Prabowo Subianto. [YouTube Sekretariat Presiden]KTT BRICS 2025 diharapkan akan menghasilkan Leaders’ Declaration, sebuah dokumen penting yang mencerminkan komitmen kolektif para pemimpin BRICS terhadap isu-isu global utama.

Deklarasi ini juga menjadi sinyal kuat bahwa BRICS ingin tetap menjadi poros alternatif di tengah dominasi negara-negara Barat dalam banyak forum global.

Indonesia melalui Prabowo berpeluang memainkan peran penting dalam membentuk arah baru kerja sama Global South, menjembatani dialog utara-selatan, serta memperkuat multilateralisme sebagai prinsip utama tata dunia yang adil.

Tag KTT BRICS 2025 Presiden Prabowo di BRICS Indonesia anggota BRICS isu global dan kerja sama Global South

Terkini