Harga Emas Antam 30 Oktober 2025 Diprediksi Melemah, Investor Waspada!
Harga emas Antam diperkirakan masih akan melanjutkan tren penurunan pada Kamis, 30 Oktober 2025. Pergerakan ini mengikuti koreksi yang sudah terjadi sehari sebelumnya ketika logam mulia keluaran PT Aneka Tambang (Antam) turun cukup signifikan.
Pada perdagangan Rabu, 29 Oktober 2025, harga emas Antam Logam Mulia ditutup melemah Rp15.000 menjadi Rp2.267.000 per gram, turun dari posisi sebelumnya di Rp2.282.000 per gram.
Penurunan tersebut sejalan dengan pergerakan harga emas global yang anjlok sekitar 2,7%, turun di bawah level psikologis US$4.000 per troy ons.
Baca Juga: Harga Emas Antam 29 Oktober 2025 Diprediksi Naik, Ini Penyebabnya!
Kondisi ini menandakan tekanan di pasar komoditas belum berakhir, terutama akibat sentimen ekonomi global yang mulai stabil dan membuat investor beralih dari aset safe haven seperti emas.
Tekanan dari Global Market: Dolar Menguat, Risiko Mereda
Koreksi harga emas Antam tidak lepas dari dinamika global yang memengaruhi arah pasar.
Baca Juga: Harga Emas Antam Jumat 7 November 2025 Diperkirakan Menguat
Salah satu faktor utama adalah meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, yang membuat pelaku pasar kembali berani mengambil risiko (risk-on sentiment).
Kondisi ini menyebabkan arus modal keluar dari emas sebagai aset perlindungan menuju instrumen yang lebih berisiko seperti saham dan obligasi. Selain itu, penguatan dolar AS menjadi tekanan tambahan bagi harga emas.
Karena emas diperdagangkan dalam mata uang dolar, penguatan nilai tukar tersebut membuat harga emas terasa lebih mahal bagi investor non-AS. Akibatnya, permintaan emas menurun, terutama di pasar Asia dan Eropa.
Namun di sisi lain, pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar sedikit menahan penurunan harga emas lokal. Meski begitu, dukungan ini belum cukup kuat untuk membalikkan arah tren koreksi.
Analisis Teknikal: Harga Masih di Zona Rentan
Emas Antam. [Instagram]Dari sisi teknikal, pergerakan harga emas Antam masih berfluktuasi di rentang Rp2.260.000–Rp2.280.000 per gram.
Pola pergerakan ini menunjukkan volatilitas tinggi yang dipengaruhi oleh kombinasi sentimen eksternal dan pergerakan mata uang global.
Analis memperkirakan jika harga global kembali turun di bawah US$3.950 per troy ons, maka harga emas Antam berpotensi terkoreksi lagi hingga menyentuh Rp2.250.000 per gram.
Namun, jika dolar mulai melemah atau terjadi lonjakan permintaan musiman, harga bisa berbalik naik menjelang awal November.
Harga buyback emas Antam atau harga jual kembali juga ikut terkoreksi sebesar Rp15.000, menjadi Rp2.132.000 per gram.
Selisih harga jual dan harga buyback kini mencapai sekitar Rp135.000 per gram, menandakan adanya spread pasar yang cukup lebar.
Spread ini menjadi aspek penting bagi investor emas fisik. Bagi mereka yang ingin menjual, harga buyback menentukan seberapa besar potensi keuntungan atau kerugian dari transaksi logam mulia yang dimiliki.
Strategi dan Rekomendasi untuk Investor
Emas Antam. [Instagram]Bagi investor jangka panjang, fluktuasi harga jangka pendek seperti saat ini sebaiknya tidak terlalu dikhawatirkan.
Emas masih menjadi instrumen lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi global.
Namun, untuk investor jangka pendek, penting memantau sejumlah indikator utama:
1. Kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed) – setiap kenaikan suku bunga berpotensi menekan harga emas.
2. Pergerakan indeks dolar AS (DXY) – semakin kuat dolar, semakin rendah minat beli emas.
3. Sentimen geopolitik dan permintaan Asia, terutama dari India dan Tiongkok, yang sering menjadi pendorong harga musiman.
Jika volatilitas terus tinggi, strategi membeli saat harga turun bertahap (buy on weakness) dapat menjadi pilihan menarik bagi investor ritel yang berorientasi jangka panjang.