Hari Ini Polisi Ekshumasi Makam Siswa SMP di Deli Serdang, Diduga Tewas Dihukum Guru Squat Jump

FT News – Polisi akan melakukan ekshumasi makam siswa SMP bernama Rindu Syahputra Sinaga (14) di Deli Serdang, Selasa (1/10/2024) hari ini.

Ekshumasi makam ini bertujuan untuk memastikan penyebab kematian jenazah. Nantinya, polisi bersama dengan tim ahli forensik melakukan pembongkaran makam dan autopsi.

“Kita akan melakukan ekshumasi,” kata Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang Kompol Risqi Akbar.

Ia menjelaskan hingga saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi baik dari pihak keluarga, teman dan para guru di SMP tersebut.

Sebelumnya, warga di Deli Serdang gempar dengan kasus anak SMP tewas usai mendapatkan hukuman squat jump oleh gurunya.

Suasana anak SMP di Deli Serdang dikebumikan. Istimewa

Korban Rindu Syahputra Sinaga meninggal dunia di rumah sakit, Kamis (26/9/2024) pagi. kondisi kesehatannya memburuk, setelah menjalani hukuman 100 kali squat jump.

Usut Tuntas

Pihak keluarga korban sendiri menuntut agar aparat hukum mengusut tuntas kasus kematian Rindu dan memproses hukum oknum guru perempuan berinisial SWH.

Ibu korban Derma Br Padang menjelaskan korban mendapatkan hukuman skuad jump 100 kali dari gurunya pada Kamis (19/9/2024) kemarin.

Esok harinya, Jumat (20/9/2024), kondisi kesehatan korban seketika memburuk dengan mengalami lemas, demam tinggi dan mengeluh kakinya sakit.

Ilustrasi jenazah

“Dia mengeluh kakinya sakit, panas tinggi, hari Sabtu (21/9/2024) dia gak sekolah karena kesakitan,” kata ibu korban, Sabtu (28/9/2024).

Melihat anaknya menderita sakit, Derma mengatakan dirinya langsung membawa korban untuk berobat.

“Mak, sakit kurasa kakiku ini Mak (kata korban). Ayo berobat Nak-ku, aku bawa ke klinik,” ujarnya.

“Tapi tetap, badannya panas tinggi terus, dengan kaki bengkak terus,” sambungnya.

Karena kondisi kesehatannya belum membaik, pada Selasa (24/9/2024), ibu korban lalu datang ke sekolah korban memberitahu kalau anaknya sakit usai dihukum skuaq jump.

BACA JUGA:   Rano Karno Disebut Bukan Anak Betawi, Ini Tanggapan Netizen

“Hari Rabu (25/9/2024) kondisi anak saya drop, saya bawa ke klinik lalu merujuknya ke Rumah Sakit Sembiring Delitua,” ucapnya.

Kamis 26 September 2024 sekitar pukul 06.30 WIB, siswa SMP tersebut meninggal di rumah sakit.

“Kami memohon kepada pihak hukum, untuk mengusut kasus ini,” harap ibu korban.

Artikel Terkait