Harimau Sumatera 'Senja' Dilepasliarkan ke TNGL Naik Helikopter
Sumatra Utara

Satu individu Harimau Sumatera (HS) yang biasa dipanggil “Senja” dilepasliarkan di zona inti Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) di perbatasan Aceh-Sumatera Utara (Sumut), Rabu 21 Mei 2025.
“Pelepasliaran ini momentum kebangkitan konservasi khususnya di Sumatera. Tidak ada alasan untuk membiarkan satwa-satwa terancam punah," kata Kepala Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, Novita Kusuma Wardani dalam keterangan tertulisnya, Kamis 22 Mei 2025.
Ia menjelaskan "Senja" adalah Harimau Sumatera berjenis kelamin Betina, umur diperkirakan 5 - 6 tahun yang merupakan korban konflik Manusia dengan Harimau Sumatera di Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat. “Senja” diamankan oleh Tim BBKSDA Sumuy dan mitra pada tanggal 5 Juni 2024.
Baca Juga: Menkominfo Optimis Media Massa Berperan dalam Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Ilustrasi Harimau Sumatera. [Pexels]
Satwa ini selanjutnya, dibawa ke Suaka Satwa (sanctuary) Harimau Sumatera Barumun di Barumun, Kabupaten Padang Lawas Utara untuk perawatan, rehabilitasi dan observasi lebih lanjut. Suaka satwa harimau ini merupakan program kerjasama antara Balai Besar KSDA Sumatera Utara dengan Yayasan Parsamuhan Bodhicitta Mandala Medan.
"Pemeriksaan kesehatan (makro dan mikro) terhadap Harimau “Senja” telah dilakukan oleh tim medis (drh. Anhar Lubis dan drh. Muhammad Agung) pada tanggal 11 November 2024 dan 13 April 2025 untuk mendapatkan informasi kesehatan dan ketiadaan virus yang membahayakan," kata Kepala BBKSDA Sumut.
Baca Juga: Begini Peran Belasan Tersangka Teroris yang Ditangkap Densus 88
Hasil dari pemeriksaankesehatan secara makro, mikro dan perilakunya tersebut, HS “Senja” dinyatakan sehat serta layak untuk dilepasliarkan ke habitat alaminya.
Dilepasliarkan di TNGL
Helikopter bawa Harimau Sumatera untuk dilepasliarkan. [Dok BBKSDA Sumut]
Pemilihan lokasi pelepasliaran sudah melalui kajian kesesuaian habitat dan populasi Harimau Sumatera yang dilakukan oleh Balai Besar TN Gunung Leuser bersama mitra.
Lokasi ini dipilih sebagai tempat pelepasliaran HS Senja dengan pertimbangan.
(1) Lokasi jauh dari pemukiman.
(2) memiliki kepadatan satwa mangsa yang tinggi. (3) Sudah ada sebelumnya satwa Harimau Sumatera yang dilepaskan di sekitar lokasi, yaitu harimau betina (Besti) pada tahun 2023.
(4) Ditemukan jejak beberapa jenis satwa mangsa Harimau Sumatera antara lain babi hutan, rusa dan kijang.
(5) ditemukan jejak harimau sumatera pada lokasi lepas liar.
(6) Aktivitas manusia sangat jarang ditemukan di sekitar lokasi lepas liar.
Kegiatan pelepasliaran menggunakan transportasi helikopter tipe SA 315B Lama (Aerospatiale) dengan metode long line karena sulitnya medan yang harus ditempuh jika melalui jalur darat.
Di samping pertimbangan rendahnya aksesibilitas lokasi, penggunaaan helikopter ukuran kecil dengan metode long line di dalam kawasan taman nasional dalam pelepasliaran satwa liar merupakan pilihan tepat karena dapat meminimalkan kerusakan tegakan vegetasi akibat baling- baling maupun kebutuhan helipad.