Heboh di Sekolah Dasar, Tren Gasing Penghapus Bikin Guru Ketar-Ketir

Akhir-akhir ini, dunia pendidikan dihebohkan dengan tren permainan baru di kalangan siswa sekolah dasar, yaitu “gasing penghapus”. Permainan sederhana ini mendadak viral di berbagai platform media sosial karena hanya membutuhkan penghapus dan alat tulis sehari-hari.

Salah satu akun bernama xzy ilmi bahkan mengunggah video penghapus yang berputar cukup lama, membuat banyak orang penasaran untuk mencoba. Meski terlihat seru, tren ini memicu perdebatan sengit mengenai manfaat dan risikonya.

Baca Juga: Endang Yustika Anak Siapa? Sosok Pengusaha 26 Tahun Viral Kena Pungli di KRB

Pro dan Kontra: Kekhawatiran Guru dan Orang Tua

Ilustrasi Gasing

Fenomena “gasing penghapus” menuai pro kontra, terutama dari kalangan guru dan orang tua. Kekhawatiran utama muncul karena benda tajam seperti isi stapler atau paku payung sering dijadikan poros atau pemberat gasing. Hal ini berpotensi melukai tangan anak saat perakitan maupun ketika gasing terlepas saat diputar.

Dalam sebuah video TikTok, seorang guru SD mengungkapkan keresahannya: "Ini permainannya gimana? Cuma diputar gitu aja? Ya Allah, ini bahaya lho, tadi ada teman kalian yang kakinya kena paku payung karena bikin mainan seperti ini, gak boleh ya!? Mending kalian beli gasing asli aja."

Baca Juga: Mobil Patroli Tabrak Warga di Dompu, Diduga Dikemudikan Polisi Mabuk

Langkah Preventif Sekolah

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, sejumlah sekolah mulai mengambil langkah tegas. Guru melakukan pelarangan, penyitaan penghapus gasing, serta mengimbau orang tua agar ikut memantau aktivitas anak.

"Saat ini sedang tren penghapus gasing, dan mohon bantuan kepada orang tua agar anak tidak membawa mainan ini ke sekolah," kata seorang guru SD dalam unggahan akun Instagram @fakta.indo pada Minggu, 14 September 2025.

Dampak Negatif yang Dikhawatirkan

Ilustrasi gasing (TikTok)

Selain risiko cedera, para guru menilai tren ini membawa dampak lain:

• Penyalahgunaan alat tulis: Penghapus tidak digunakan sesuai fungsinya.

• Boros dan mubazir: Anak menghabiskan uang jajan untuk membeli penghapus demi gasing terbaik.

• Gangguan konsentrasi: Siswa lebih sibuk bermain gasing daripada belajar atau mengerjakan PR.

• Risiko cedera serius: Paku atau klip penjepit yang terlepas dikhawatirkan bisa mengenai mata.

Antara Kreativitas dan Bahaya

Meski banyak pihak khawatir, ada juga yang menilai tren ini memiliki sisi positif. Beberapa orang berpendapat permainan gasing penghapus mendorong kreativitas, interaksi sosial, dan melatih ketangkasan tangan anak. Bahkan ada yang menilai permainan ini lebih baik daripada kecanduan game online atau ponsel.

Fenomena ini pun menjadi gambaran tantangan dunia pendidikan modern: bagaimana menyeimbangkan dorongan kreativitas anak, menjaga keselamatan, sekaligus mengatasi dampak negatif teknologi.