Heboh Erdogan Walk Out Saat Prabowo Pidato di KTT D-8, Ini Penjelasan Kemlu
Nasional

Video yang menampilkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan walk out saat Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8) di Mesir, viral.
Usai beredar di media sosial, berbagai spekulasi muncul terkait walk outnya Erdogan saat Prabowo menyampaikan pidato soal solidaritas negara-negara Muslim.
Ada yang menduga kalau Erdogan tidak suka dengan pembicaraan Prabowo soal Palestina, bahkan ada yang menyangka kalau hubungan keduanya sedang tidak baik.
Baca Juga: Momen Prabowo Menangis Saat Umumkan Kenaikan Gaji Guru: Apa yang Kita Berikan, Belum...
Lantas seperti apa situasi sebenarnya yang terjadi? Menurut Kementrian Luar Negeri (Kemlu), walk out Erdogan di forum internasional merupakan hal yang biasa saja.
"Sifat keluar masuk ruangan meeting adalah hal yang lumrah untuk meeting internasional (termasuk di forum PBB),” kata Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah Soemirat seperti dilansir dari Antara.
LDia mengatakan hal tersebut dapat dilakukan karena para delegasi melakukan banyak pertemuan paralel, seperti pertemuan bilateral dengan ketua delegasi di ruangan lain, pada saat pertemuan internasional.
Baca Juga: Double Check Sabtu 28 Juni 2025: Stimulus Ekonomi Bisa Dongkrak Ekonomi?
Sesuai kebiasaan yang berlaku di forum internasional, masing-masing delegasi memiliki hak untuk menentukan kapan ketua delegasinya akan duduk di kursi delegasi atau meninggalkan ruangan,” kata jubir Kemlu itu.
Jubir Kemlu yang akrab dipanggil Roy itu memastikan bahwa Presiden Prabowo berkesempatan untuk melakukan pertemuan singkat dengan seluruh ketua delegasi lain menjelang dan setelah konferensi, termasuk dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Menurutnya, Presiden Prabowo dan Presiden Erdogan melakukan pertemuan dalam situasi yang sangat bersahabat termasuk pada saat duduk berdekatan pada acara makan siang yang diselenggarakan setelah berakhirnya KTT
Sebelumya, KTT Ke-11 Developing Eight (D-8) di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir, diwarnai aksi walk out Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Kamis (19/12/2024).
Detik-detik Erdogan walk out saat Presiden Prabowo Subianto baru saja mengawali pidato di forum KTT D-8, terekam kamera video dan viral di media sosial.
Dari video yang beredar tampak, Erdogan menunjukkan gestur tersinggung saat keluar dari forum. Erdogan bahkan menyenggol kursi Prabowo yang sedang berbicara tentang solidaritas negara-negara Muslim.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya yang saat itu mendampingi Prabowo, sempat memandang tajam sejumlah delegasi yang keluar dari forum saat Prabowo berbicara.
"Erdogan walkout saat Prabowo serukan pembelaan palestina dan jangan percaya dengan barat... bahkan saat keluar, Erdogan sengaja menyenggol kursi Prabowo yang masih sedang berpidato," tulis akun X @Siti_, Khadijah95 seperti dilihat, Minggu (22/12/2024).
Dalam forum itu, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, tegas menyerukan pentingnya persatuan dan kerja sama antar sesama negara muslim.
“Kita harus melihat realitas dari situasi ini. Kita selalu menyatakan dukungan untuk Palestina, Suriah, tapi dukungan yang seperti apa?” ungkapnya.
Prabowo mengatakan perlu langkah nyata untuk menciptakan perubahan dan tidak terpecah belah.
“Ketika saudara kita kesusahan, kita memberikan pernyataan dukungan dan mengirimkan bantuan kemanusiaan. Maaf ini opini saya, tapi mari kita lihat realitasnya. Kita harus bekerjasama, menyamakan suara, dan tidak terpecah belah,” katanya.
Lebih lanjut, Prabowo juga mengkritik strategi devide et impera yang masih melemahkan solidaritas antarnegara Muslim. Ia menyebut konflik internal di beberapa negara Muslim menjadi contoh nyata adanya konflik internal di antara sesama.
“Kapan ini akan berakhir? Bagaimana kita bisa membantu Palestina kalau kita saling bermusuhan antarsesama? Mari kita jujur kepada rakyat kita,” katanya.
Kepala Negara juga menilai bahwa dunia internasional tidak menghormati suara negara-negara Muslim. Bahkan, menurutnya isu hak asasi manusia sering kali tidak berlaku bagi umat Muslim.
“Hak asasi manusia bukan untuk orang Muslim. Ini kenyataannya, sangat menyedihkan. Mari kita kerjakan apa yang kita bisa, tapi tetap lihat realitanya dan jujur dengan diri kita sendiri,” lanjutnya.
Menutup pidatonya, Prabowo kembali menyerukan persatuan, kerja sama yang erat, dan kesadaran akan situasi global yang dihadapi umat Muslim.
Kepala Negara juga menegaskan komitmen Indonesia untuk melakukan yang terbaik dalam penguatan kerja sama di antara negara Muslim.
“Indonesia akan berusaha semaksimal mungkin, dengan cara apapun yang kita bisa, tapi saya mendorong persatuan. Saya mendorong kerjasama,” tandasnya.