Hilal di Bawah Ufuk, LF PBNU: Lebaran Diprediksi Senin 31 Maret 2025

Hukum

Jumat, 28 Maret 2025 | 15:05 WIB
Hilal di Bawah Ufuk, LF PBNU: Lebaran Diprediksi Senin 31 Maret 2025
Pemantuan hilal di Monas, Jakarta. [Dok. FTNews.co.id]

Kementerian Agama (Kemenag) akan melakukan pemantauan hilal untuk menentukan 1 Syawal 1446 Hijriah. Atau penentuan terkait Lebaran 2025.

rb-1

Pemantauan hilal rencananya akan dilakukan di 33 titik di berbagai wilayah Indonesia. Kecuali Bali lantaran ada perayaan Hari Raya Nyepi.

"Di provinsi Bali dalam suasana Nyepi. Sehingga rukyatul hilal tidak digelar di sana. Kita saling menghormati," kata Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Hilal di Bawah Ufuk, Idul Fitri 1446 H Diperkirakan Jatuh pada 31 Maret Versi PBNU dan BMKG

rb-3

Hasil pemantauan hilal nantinya akan dibawa ke sidang isbat di mana nantinya diputuskan terkait hari Lebaran 2025.

"Kami akan menggelar sidang isbat awal Syawal pada 29 Maret 2025," tutur Abu Rokhmad.

Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad. [Dok. Kemenag]

Sementara itu, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) telah merilis data hilal untuk hari Sabtu, 29 Maret 2025 M di Indonesia.

Baca Juga: Cuma Terima Rp 800 Ribu, Uang Kompensasi Sopir Angkot di Puncak Diduga Disunat

Data hisab ini merupakan hasil perhitungan LF PBNU yang dilakukan pada titik Gedung PBNU Jl Kramat Raya Jakarta Pusat dengan koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT.

Perhitungan ini dilakukan berdasarkan perhitungan metode ilmu falak (sistem hisab) jama’i atau tahqiqy tadqiky ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama.

Dikutip dari NU Online, Jumat (28/3/2025), data hisab menunjukkan bahwa ketinggian hilal mar’ie -1 derajat 59 menit 16 detik.

Ini berarti hilal masih berada di bawah ufuk. Dengan demikian, hilal belum memenuhi kriteria imkanur rukyah.

Adapun ijtimak atau konjungsi terjadi pada Sabtu 29 Maret 2025 M pukul 17:58:27 WIB. Sementara letak Matahari terbenam berada pada posisi 3 derajat 32 menit 52 detik utara titik barat.

LF PBNU juga merilis data hilal di sejumlah kota lainnya di Indonesia, khususnya ketinggian terkecil dan terbesar.

Parameter hilal terkecil terjadi di Kota Merauke Provinsi Papua Selatan dengan tinggi hilal -3 derajat 24 menit.

Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga, Aceh dengan tinggi hilal -0 derajat 59 menit.

Elongasi hilal haqiqy di Indonesia pada 29 Ramadhan 1446 H bervariasi antara 2º 58’ hingga 3º 01’.

Lama hilal di atas ufuk di seluruh Indonesia pada 29 Ramadhan 1446 H adalah 0 detik.

Ilustrasi pemantauan hilal. [Dok. Istimewa]

Hal ini mengingat kedudukan hilal di seluruh Indonesia (dalam hal tinggi hilal mar’ie dan elongasi hilal haqiqy) adalah di bawah ufuk dan di bawah kriteria Imkan Rukyah Nahdlatul Ulama (IRNU).

Dengan begitu, hilal berada pada zona istihalah al-rukyah (mustahil terlihat).

Mengingat hilal di seluruh Indonesia berada pada zona istihalah al-rukyah (mustahil terlihat), Lembaga Falakiyah PBNU memprediksi Idul Fitri, 1 Syawal 1446 H berpotensi jatuh pada Senin 31 Maret 2025.

Meskipun demikian, Lembaga Falakiyah PBNU menyampaikan bahwa ikhbar kapan Lebaran 2025 akan disampaikan secaea resmi oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf pada Sabtu (29/3/2025) malam sekitar pukul 19:00 WIB.

Tag Hilal lebaran 2025 Pemantauan Hilal Kapan Lebaran 2025 LF PBNU

Terkini