Direktur RS Indonesia di Gaza Dibunuh Israel saat Prabowo Berada di Arab Saudi
Politik

Indonesia telah mengutuk serangan Israel yang menewaskan Direktur Rumah Sakit Indonesia, Marwan Al Sultan beserta anak dan istrinya di Jalur Gaza Palestina pada Rabu (2/7/2025).
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyampaikan pernyataan tersebut secara terbuka pada Kamis (3/7/2025).
"Indonesia turut berduka atas wafatnya dr. Marwan Al Sultan, Direktur RS Indonesia di Gaza, beserta keluarganya pada tanggal 2 Juli 2025 dan mengutuk serangan Israel tersebut," kata Kemlu RI.
Baca Juga: Mengapa Indonesia Tetap Untung Meski Tarif 0% untuk AS? Ini Penjelasan Wamenlu
Kemlu RI menuturkan bahwa Indonesia mengapresiasi jasa, komitmen dan perjuangan Al Sultan bagi kemanusiaan dan perdamaian di Palestina.
Selain itu, Indonesia terus memonitor dari dekat perkembangan RS Indonesia di Gaza.
"Indonesia kembali menyerukan dihentikannya kekejaman Israel dan dilakukannya gencatan senjata segara di Palestina," kata Kemlu.
Baca Juga: PBB Sebut 95 Persen Lebih Lahan Pertanian Gaza Tidak Bisa Digarap
Al Jazeera melaporkan, serangan Israel menargetkan perumahan di Barat Daya Kota Gaza.
Al Sultan beserta istri dan anaknya pun tewas akibat serangan Israel. Laporan menyebutkan bahwa Israel membunuh mereka menggunakan rudal jet tempur F-16.
Al Sultan sendiri jadi sumber informasi utama di Gaza, yang melaporkan kondisi warga Palestina kepada masyarakat internasional.
Prabowo Subianto Tiba di Arab Saudi
Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral tingkat tinggi dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman Al Saud, pada kunjungan kenegaraan ke Arab Saudi di Istana Al-Salam, Jeddah, Rabu, 2 Juli 2025. (Foto: BPMI Setpres)
Sungguh miris, Al Sultan dan keluarganya dibunuh Israel saat Presiden Prabowo Subianto berada di Arab Saudi.
Prabowo dalam lawatan ke Arab Saudi untuk menggelar pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS).
Pertemuan Prabowo dan MBS berlangsung pada Rabu (2/7/2025) di Istana Al-Salam, Jeddah.
Prabowo menyatakan bahwa pertemuan tersebut berlangsung sangat produktif dan menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis guna memperkuat hubungan kedua negara.
Salah satu capaian utama dari pertemuan ini adalah pembentukan Dewan Koordinasi Tertinggi (DKT) antara Indonesia dan Arab Saudi.
“Saya kira sangat produktif ya. Kita sepakat untuk tingkatkan kerja sama juga baru bentuk Dewan Koordinasi Tertinggi, supreme coordination council antara pihak Saudi dan Indonesia,” ujar Prabowo, dikutip dari setkab.go.id.
Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia dan Arab Saudi punya komitmen meningkatkan kerja sama di berbagai sektor secara menyeluruh.
Bidang-bidang strategis yang menjadi fokus kerja sama mulai dari perdagangan, investasi, ekonomi digital, ketahanan pangan, pertahanan dan keamanan, hingga konektivitas penerbangan.
Selain itu, kata Prabowo, kedua negara turut membahas isu-isu geopolitik kawasan dan global.
Prabowo Masuki Bangunan Ka'bah
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melaksanakan ibadah Umrah di Kota Suci Makkah pada Kamis dini hari, 3 Juli 2025. (Foto: BPMI Setpres)
Prabowo Subianto juga melaksanakan ibadah Umrah di Kota Suci Makkah pada Rabu (3/7/2025) di sela rangkaian kunjungan kenegaraannya di Arab Saudi. Setibanya di pelataran Masjidil Haram, Prabowo disambut hangat oleh para jemaah asal Indonesia yang tengah menunaikan ibadah.
Prabowo juga memasuki Ka’bah dan melaksanakan salat sunah di dalamnya, sebuah kesempatan langka yang mencerminkan kedekatan hubungan antara Indonesia dan Arab Saudi serta penghormatan Kerajaan kepada Kepala Negara Indonesia.
Usai keluar dari Ka’bah, Presiden menunaikan sunnah mencium Hajar Aswad, dilanjutkan dengan melaksanakan tawaf mengelilingi Ka’bah.
Usai melaksanakan tawaf, Presiden kembali menyapa para jemaah asal Indonesia yang berada di sekitar Masjidil Haram.
Ibadah Umrah Presiden Prabowo berlanjut dengan melaksanakan Sa’i dari Bukit Shafa ke Marwah, kemudian diakhiri dengan tahalul sebagai tanda selesainya rangkaian ibadah Umrah.
Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina
Direktur Rumah Sakit Indonesia, Marwan Al Sultan beserta anak dan istrinya dibunuh oleh Israel di Jalur Gaza Palestina pada Rabu (2/7/2025). (Instagram)
Prabowo Subianto, dan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS), juga menyerukan aksi nyata dari komunitas internasional untuk menghentikan krisis kemanusiaan di Gaza dan mendorong perdamaian berkelanjutan di kawasan.
Seruan itu disampaikan dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan kedua negara secara tertulis di Istana Al-Salam, Jeddah, pada Rabu (2/7/2025).
Dalam pernyataan tersebut, kedua pemimpin menyampaikan pandangan tentang berbagai isu regional dan internasional, serta menegaskan komitmen untuk terus memperkuat koordinasi dan kontribusi aktif dalam menjaga perdamaian dan keamanan dunia.
Presiden Prabowo dan Pangeran MBS juga menyambut baik pengumuman kesepakatan gencatan senjata antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik kawasan, serta berharap gencatan senjata tersebut dapat terus berlanjut.
Kedua negara menyerukan kepada komunitas internasional untuk segera bertindak menghentikan penderitaan rakyat Gaza, mengecam penggunaan blokade dan kelaparan sebagai senjata perang, serta menolak segala bentuk pemindahan paksa warga Palestina.
“Kedua pihak juga mengecam kebijakan Israel yang menggunakan blokade dan kelaparan sebagai senjata terhadap warga sipil di Jalur Gaza, serta menolak sepenuhnya pemindahan paksa warga Palestina di dalam maupun luar tanah air mereka,” dikutip dari pernyataan bersama tersebut.
“Kedua pihak menekankan bahwa tercapainya keamanan dan stabilitas di Palestina hanya dapat diwujudkan melalui implementasi resolusi internasional terkait solusi dua negara, yang menjamin hak-hak sah rakyat Palestina, termasuk pendirian negara merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota,” lanjut pernyataan bersama kedua negara, dikutip dari setkab.go.id.
Krisis Yaman
Dalam konteks krisis Yaman, Indonesia dan Arab Saudi menyuarakan dukungan penuh terhadap upaya politik damai dan menjaga stabilitas kawasan Laut Merah.
Kedua negara juga menyambut positif pencabutan sanksi terhadap Suriah oleh AS, Inggris, dan negara-negara Uni Eropa sebagai langkah positif menuju rekonstruksi, stabilitas, dan kembalinya para pengungsi.
Mengenai situasi di Sudan, Presiden Prabowo dan Pangeran MBS menekankan pentingnya kelanjutan dialog damai melalui Forum Jeddah untuk mencapai gencatan senjata penuh dan mengakhiri krisis kemanusiaan.