Banten

Indonesia Berduka, Badak Jawa Musofa Meninggal Dunia

27 November 2025 | 15:50 WIB
Indonesia Berduka, Badak Jawa Musofa Meninggal Dunia
Badak Jawa Musofa mati usai direlokasi ke Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA). [Instagram btn_ujung_kulon]

Musofa, badak jawa (Rhinoceros sondaicus) yang menjadi individu pertama menjalani translokasi di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), dilaporkan mati hanya beberapa hari setelah dipindahkan ke kawasan konservasi khusus Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA).

rb-1

Ia hanya bertahan dua hari di lokasi baru, atau empat hari sejak keluar dari habitat alaminya.

Baca Juga: Biodata dan Agama AKBP Condro Sasongko, Kapolres Serang Dijuluki 'Kapolres Lucu'

rb-3

Proses translokasi ini merupakan bagian dari “Operasi Merah Putih”, sebuah misi penyelamatan spesies langka yang dipimpin oleh TNI, Kementerian Kehutanan, dan Yayasan Badak Indonesia (YABI).

Musofa Masuk Perangkap Khusus

Badak Jawa Musofa mati usai drelokasi ke Javan Rhino Study And Conservation Area (JRSCA) di Ujung Kulon [Instagram @btn_ujung_kulon]Badak Jawa Musofa mati usai drelokasi ke Javan Rhino Study And Conservation Area (JRSCA) di Ujung Kulon [Instagram @btn_ujung_kulon]

Baca Juga: Ulama Asal Depok Beri Hadiah Umroh Kepsek SMAN 1 Cimarga yang Tampar Murid Merokok

Musofa berhasil masuk ke dalam perangkap khusus (pit trap) pada 3 November 2025 dan dinyatakan dalam kondisi fisik aman untuk dipindahkan setelah menjalani serangkaian pemeriksaan awal.

Pemindahan badak seberat lebih dari satu ton itu melibatkan kendaraan amfibi KAPA K-61 milik Marinir TNI AL. Pada 5 November 2025, Musofa tiba di JRSCA dan langsung ditempatkan di kandang adaptasi (paddock) untuk menjalani fase habituasi serta pemantauan intensif oleh tim dokter hewan dan penjaga satwa.

Namun pada 7 November 2025, kondisi Musofa memburuk secara tiba-tiba. Meski telah mendapat penanganan intensif, nyawanya tidak dapat diselamatkan.

Kepala Balai TNUK, Ardi Andono, menyatakan bahwa hasil nekropsi oleh tim Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University menunjukkan Musofa mengalami penyakit kronis pada lambung, usus, dan otak, disertai infeksi parasit serius.

Luka lama akibat perkelahian juga ditemukan, namun bukan penyebab utama kematian.

"Ditemukan pula luka lama akibat perkelahian di alam, yang menjadi faktor tambahan, namun bukan penyebab utama," kata Ardi.

Menurut Ardi, kepergian Musofa merupakan duka mendalam sekaligus bahan evaluasi penting bagi masa depan konservasi badak jawa.

Ke depan, Balai TNUK bersama para akademisi dan mitra konservasi akan memperkuat deteksi dini penyakit, pemantauan kesehatan populasi, dan pengelolaan habitat, agar upaya penyelamatan spesies endemik Indonesia ini semakin efektif.

Tag banten badak ujung kulon