Stasiun KRL Dikirimi Karangan Bunga Dukungan untuk Argi, Buntut Kasus Tumbler Anita Dewi
Kasus hilangnya tumbler Tuku milik penumpang KRL bernama Anita Dewi masih menjadi sorotan publik hingga hari ini, Kamis (27/11/2025). Peristiwa yang bermula dari unggahan Anita mengenai tumbler seharga Rp300 ribu yang hilang dari tas cooler bag miliknya itu membuat petugas KAI bernama Argi, terancam kehilangan pekerjaannya.
Unggahan Anita memicu gelombang respon besar dari netizen. Publik bersimpati dan menilai situasi tersebut tidak sepenuhnya dapat dibebankan kepada petugas lapangan. Dukungan untuk Argi pun semakin meluas.
Pada Kamis ini, Stasiun Rawa Buntu, yang jadi lokasi kejadian, menerima kiriman karangan bunga yang dikirim oleh netizen sebagai bentuk solidaritas untuk Argi. Karangan bunga tersebut menjadi simbol dukungan moral agar kasus ini disikapi lebih bijaksana oleh pihak terkait.
Baca Juga: Kisruh Tumbler Tuku Hilang di KRL, Suami Anita Dewi Minta Maaf dan Sebut Dapat Ancaman
Inisiatif ini merupakan hasil patungan warganet yang ingin menyuarakan dukungan bagi Argi, yang disebut terancam dipecat setelah viralnya kasus tumbler hilang.
Netizen berharap PT KAI dapat mempertimbangkan kembali posisi Argi dengan melihat kronologi secara utuh. Dukungan tersebut juga menjadi bentuk protes publik agar insiden kecil tidak berujung pada sanksi berat.
Baca Juga: Ramai Kasus Tumbler Tuku Hilang, KAI Commuter Bantah Pecat Petugas
Tak hanya di Rawa Buntu, karangan bunga serupa juga dikirim ke beberapa lokasi lain. Di antaranya Kantor Pusat PT KAI di Bandung, Stasiun Juanda, dan Stasiun Gondangdia. Fenomena ini menunjukkan besarnya atensi masyarakat terhadap kasus yang awalnya tampak sepele.
Di tengah derasnya dukungan publik, PT KAI Commuter merilis klarifikasi resmi menanggapi kabar pemecatan Argi. Perusahaan menegaskan bahwa tidak ada pemecatan terhadap petugas tersebut sebagaimana rumor yang beredar.
"Menanggapi adanya petugas viral di media sosial terkait barang tertinggal milik pengguna Commuter Line, KAI Commuter menegaskan tidak melakukan pemecatan sebagaimana isu beredar," kata Karina Amanda, VP Corporate Secretary KAI Commuter melalui keterangan resminya.
KAI Commuter juga menekankan bahwa setiap stasiun memiliki layanan lost and found dengan prosedur yang telah ditetapkan. Barang yang ditemukan akan didata dan disimpan hingga diambil pemiliknya sesuai mekanisme.
PT Kai membuat pernyataan resmi setelah kasus viral tumbler yang hilang setelah tertinggal di stasiun.
"KAI Commuter akan melakukan evaluasi dengan pihak-pihak terkait secara menyeluruh sehingga agar situasi serupa dapat dicegah ke depannya," ujar Karina Amanda.
Selain itu, KAI Commuter kembali mengingatkan bahwa barang pribadi yang tertinggal di dalam rangkaian kereta merupakan tanggung jawab pengguna. Karena itu, masyarakat diminta lebih berhati-hati dan memperhatikan barang bawaannya.
"Karena itu kami mengimbau agar seluruh pengguna tetap menjaga dan memperhatikan barang bawaannya dengan baik," tutupnya.
Kasus yang bermula dari tumbler seharga ratusan ribu Rupiah ini menjadi contoh bagaimana isu kecil bisa berkembang luas di ruang digital. Perkembangan terbaru, Anita Dewi telah dipecat dari perusahaannya.