Sumatera Utara

Derita Humbang Hasundutan: 5 Warganya Meninggal dan 9 Luka Berat Akibat Banjir dan Longsor

27 November 2025 | 17:51 WIB
Derita Humbang Hasundutan: 5 Warganya Meninggal dan 9 Luka Berat Akibat Banjir dan Longsor
Alat berat berupaya membersihkan material longsor yang dipicu oleh cuaca ekstrem di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Kamis (27/11/2025) [BPBD Kabupaten Humbang Hasundutan]

Derita masyarakat Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, makin berat. Bukan hanya hujan tapi juga longsor. Sebanyak lima orang ditemukan meninggal dunia lantaran terseret banjir bandang. Empat lainnya masih dinyatakan hilang. Sementara tujuh orang korban banjir bandang mengalami luka berat, dua lainnya ringan.

rb-1

Selain banjir bandang, sebagian masyarakat juga ditimpa bencana lonsor. Data sementara menyebut korban longsor yang menderita luka berat 2 orang. Korban luka-luka telah dievakuasi dan saat ini menjalani perawatan intensif di RSUD Doloksanggul.

Akses Jalan Terputus pada 11 Titik

Baca Juga: Karena Sakit, Medan Zoo Kembali Kehilangan Seekor Harimau Sumatera

rb-3

Berdasarkan data BNPB, selain korban jiwa dan luka-luka, kerusakan material juga cukup signifikan. Enam rumah mengalami rusak berat, satu fasilitas ibadah rusak ringan, serta satu akses jalan tertutup material longsoran akibat banjir bandang.

Pada lokasi longsor, sekitar sebelas titik akses jalan terputus, sementara saluran, jembatan, dan tembok penahan tanah mengalami kerusakan dan masih dalam proses pendataan lebih lanjut. Lahan pertanian warga turut terdampak, memberikan tekanan tambahan bagi masyarakat yang menggantungkan hidup pada hasil tani.

Akses jalan terputus akibat longsor [BPBD Kabupaten Humbang Hasundutan]Akses jalan terputus akibat longsor [BPBD Kabupaten Humbang Hasundutan]Wilayah Terdampak

Baca Juga: Harimau Sumatera Mati Terjerat Perangkap di Madina

Bencana banjir bandang ini terjadi di Kecamatan Pakkat, tepatnya di Kelurahan Panggugunan. Sementara itu, kejadian tanah longsor teridentifikasi berdampak ke sejumlah wilayah meliputi Desa Sampean di Kecamatan Doloksanggul, Desa Parbotihan, Sihikkit, Sampetua dan Janji Nagodang di Kecamatan Onan Ganjang, Desa Aek Sopang di Kecamatan Pakkat dan Desa Janji Hutanapa di Kecamatan Parlilitan.

Cuaca ekstrem atas dampak dari fenomena siklon tropis Senyar menjadi faktor utama yang memicu pergerakan tanah dan aliran banjir bandang tersebut.

Sejak kejadian, tim gabungan telah bergerak cepat melakukan evakuasi korban, pembersihan material longsoran, serta pembukaan akses jalan dengan bantuan alat berat seperti excavator dan backhoe loader. BPBD dan Dinas Sosial juga mendirikan dapur umum dan menyiapkan tempat pengungsian sementara di rumah penduduk. Upaya pencarian korban hilang tetap dilanjutkan dengan mengutamakan keselamatan petugas mengingat kondisi medan yang berat.

Di balik kerja keras para petugas dan relawan, suasana kebatinan masyarakat masih diliputi kecemasan karena kondisi cuaca yang belum sepenuhnya membaik.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Humbang Hasundutan, BPBD Provinsi Sumatera Utara, serta unsur TNI–Polri dan relawan untuk memastikan percepatan penanganan di lapangan.

BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, terutama mengingat curah hujan yang masih berpotensi tinggi di wilayah Sumatera Utara. Pembaruan informasi resmi akan terus disampaikan secara berkala melalui kanal resmi BNPB.

Tag Sumatera Utara Bencana Hidrometeorologi Kabupaten Humbang Hasundutan