Indonesia Punya Calon Pengganti Paus Fransiskus, Kardinal Ignatius Suharyo

Setelah Paus Fransiskus meninggal pada 21 April lalu, banyak yang bertanya-tanya siapa penggantinya. Berbagai nama kardinal yang berpotensi menggantikan Paus Fransiskus di Vatikan pun bermunculan.

Sebagai informasi, syarat utama seseorang bisa menjadi Paus adalah ia berstatus sebagai Kardinal dan berusia di bawah 80 tahun. Indonesia punya satu nama yang memenuhi syarat tersebut, yakni Kardinal Ignatius Suharyo.

Dibanding nama-nama lain yang sudah beredar, nama Kardinal Ignatius Suharyo memang tak terlalu banyak diperhitungkan. Namun, itu tidak mengubah fakta bahwa dia bisa memilih dan dipilih saat Konklaf di Vatikan nanti.

Baca Juga: Paus Fransiskus Meninggal, Puan Maharani: Warisan Kasih dan Semangat Perdamaiannya Selalu Hidup

Kardinal Ignatius Suharyo memenuhi syarat untuk menjadi Paus berikutnya. (Tiziana Fabi/AFP)

Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo pada 9 Juli 1950, Suharyo merupakan anak ketujuh dari 10 saudara. Beberapa saudara Suharyo juga menjadi tokoh di gereja dan aktif melakukan pelayanan.

Setelah menempuh pendidikan seminari saat SMP dan SMA, Suharyo belajar tentang ilmu Filsafat/Teologi di IKIP Sanata Dharma Yogyakarta dan mendapatkan gelar sarjananya pada 1976.

Pada 1981, ia dikirim untuk sekolah studi Doktoral Teologi Bibilis di Universitas Urbaniana, Roma, Italia oleh Kardinal Justinus Darmojuwono. Pulang dari Roma, Suharyo mengajar di Sekolah Tinggi Filsafat Kateketik Pradnyawidya, Yogyakarta dan menjadi dosen di beberapa universitas.

Baca Juga: Pesan Paskah 2025 Paus Fransiskus: Serukan Gencatan Senjata Gaza dan Bebaskan Sandera

Paus Fransiskus melantik Suharyo sebagai Kardinal pada 2019. (Tiziana Fabi/AFP)

Suharyo kemudian dilantik sebagai Uskup Agung Semarang oleh Paus Yohanes Paulus II pada 1997. Mundurnya Kardinal Justinus Darmojuwono pada 2010 kemudian membuat Suharyo resmi ditunjuk oleh Vatikan sebagai Uskup Agung Jakarta.

Pada 2019, Suharyo menjadi kardinal yang ditahbiskan oleh Paus Fransiskus. Suharyo mendapat gelar Kardinal Imam Spirito Santo alla Ferratella.

Tak banyak yang memperhitungkan nama Suharyo untuk menjadi Paus berikutnya pada proses Konklaf nanti. Tapi, apapun bisa terjadi saat pemilihan. Andai terpilih, maka Suharyo akan menjadi Paus pertama dari Indonesia dan Asia.