Ingat Perjuangannya Dulu, Thomas Ramdhan Izinkan Lagunya Dinyanyikan di Kafe-Kafe dengan Gratis
Musisi Thomas Ramdhan yang juga basis dari grup musik Gigi angkat suara terkait royalti untuk lagu yang dibawakan di kafe atau restoran-restoran. Thomas Ramdhan menyatakan bahwa ia menggratiskan lagunya.
Belakangan, jagat media sosial memang tengah ramai terkait kafe-kafe tanah air yang enggan memutar atau membawakan lagu-lagu Indonesia karena takut terkait hak cipta. Ada juga kafe yang mengakali dengan memutar suara alam atau lagu ciptaan sendiri agar tak perlu bayar royalti.
Penyanyi Kafe dengan Honor di Bawah Rp5 Juta
Unggahan Thomas Ramdhan. (Instagram @thomasramdhan)
Thomas Ramdhan di media sosial Instagram-nya @thomasramdhan menyatakan bahwa ia menggratiskan khusus untuk lagu-lagu ciptaan. Namun demikian, Thomas Ramdhan tetap memberikan syarat
"Terkecuali kalau lagu itu untuk dikomersialkan (dibikin iklan, dipake untuk sebuah produk) itu harus izin publishing @sonymusicpubindonesia," tulisnya.
Thomas Ramdhan menyebut bahwa pendapatnya terkait pemakaian lagu di kafe-kafe agar bisa bermanfaat buat semua orang. Thomas Ramdhan juga mengenang perjuangannya ketika masih merintis sebagai pemain musi dari panggung ke panggung kecil dan kafe.
"Sangat merasakan bagaimana perjuangan, merangkak dari bawah hanya untuk cari nafkah dan cita-cita menjadi yang kalian saat ini idam-idamkan," katanya.
Komentar Netizen
Thomas Ramdhan. (Instagram @thomasramdhan)
Keputusan Thomas Ramdhan mendapat banyak tanggapan positif di media sosialnya. Sebagian netizen menilai bahwa hal itu sangat membantu para penyanyi dan kafe itu sendiri.
"Keren. Kaya pakdhe (Ahmad Dhani). Pernah bilang buat penyanyi cafe atau di undangan, yang bayarannya ga seberapa, ga usah izin atau bayar royalti. Itung-itung promoin lagu juga," komentar @hardiansyah2627.
"Band/penyanyi kafe yang di bawah Rp5 juta memang tidak sepatutnya ditarik performing royalti tapi mudah-mudahan band/kafe kontak artis atau menejemennya minimal ucapin terima kasih karena berkat karya artis tersebut jadi punya pemasukan," kata @riosepras.
"Temen-temen saya yang biasa maen di cafe di-cut karena pengusaha cafe takut kena royalti," kata @esaprastya10.
Namun, ada juga yang berpendapat beda. Bahwa mekanisme pengambilan royalti harus tetap berjalan.
"Dalam hukum gak ada dan gak boleh seperti itu om. Tetap harus mengikuti mekanisme yang ada. Hukum itu harus sama rata dan gak boleh ada perbedaan," kata @handzputra22.