Ingin Gelar Konser Musik Skala Dunia, Indonesia Gandeng Singapura
Ekonomi Bisnis

FTNews - Dalam dua bulan terakhir, industri hiburan milik Singapura terus mendatangkan artis-artis papan atas di dunia.
Akhir Januari 2024, Singapura berhasil mendatangkan salah satu band terbesar asal Inggris, Coldplay. Tidak hanya konser satu atau dua hari, namun mereka menyelenggarakan konser ini hingga enam hari.
Maret 2024, Singapura juga berhasil menyelenggarakan konser Taylor Swift. Sama seperti Coldplay, Taylor Swift akan tampil sebanyak enam kali di Singapura.
Baca Juga: Kemenparekraf Ingin Bentuk Manajemen Krisis Kepariwisataan
Coldplay saat tampil menghibur masyarakat Indonesia di Jakarta. Foto: Instagram/coldplay
Indonesia sebenarnya juga berhasil mengundang Coldplay ke Jakarta. Pada awalnya, mereka hanya akan tampil satu hari. Akibat tingginya permintaan, akhirnya mereka menambahkan hanya satu hari saja.
Selain itu, pada 2 Maret 2024, Indonesia juga berhasil menggaet Ed Sheeran untuk tampil di Jakarta. Namun, Singapura tetap lebih unggul dalam menarik para artis-artis papan atas untuk datang ke negaranya.
Baca Juga: Mesut Ozil: Rendang, Masjid Istiqlal, dan Pulau Bali
Kolaborasi Indonesia dengan Singapura
Konser Taylor Swift di Singapura. Foto: Instagram/taylorswift
Oleh karena itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), akan bekerja sama dengan Singapura untuk saling membantu untuk mengadakan konser musik skala dunia.
Menparekraf, Sandiaga Uno, bertemu dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Grace Fu Hai Yien, di Singapura, Jumat (8/3). Dalam pertemuan ini, mereka membahas potensi kolaborasi Indonesia dengan Singapura untuk membuat acara bertaraf internasional.
Menengok dampak dari konser Taylor Swift di Singapura, mereka berhasil mengalami peningkatan ekonomi. Hal ini dapat terjadi karena para penonton konser ini mengeluarkan dana sebanyak lima kali lipat dari wisatawan biasa.
Melihat peluang ini, Pemerintah Indonesia akan menyiapkan program Indonesia Tourism Fund. Program ini guna untuk sebagai dana pendamping dan insentif bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
“Strateginya kita menawarkan insentif khusus bagi para promotor atau event organizer yang akan mendatangkan atraksi internasional di Indonesia,†ungkap Sandiaga.
Namun, dana ini tidak terbatas sebagai penyelenggaraan konser musik saja. Selain itu, dana ini dapat mereka pakai untuk menyelenggarakan acara kebudayaan ataupun olahraga.
Tidak hanya itu, Sandiaga mengatakan bahwa kementeriannya akan bekerja sama lintas kementerian dan lembaga untuk merealisasikan hal ini.
“Kami meyakini dengan digitalisasi perizinan konser atau perizinan satu pintu, promotor tidak akan mengalami kesulitan dan dapat mengeluarkan biaya yang lebih murah selama pengajuan izin,†jelasnya.
“Mekanisme ini juga akan memangkas alur perizinan serta membuat proses yang ada menjadi lebih transparan,†lanjut mantan Wakil Gubernur Jakarta ini.