Ingin Usaha Berkembang? Jual Produk Anda via Lapak Online, Ini Alasannya
Lifestyle

Indonesia memiliki puluhan juta UMKM, setidaknya berdasarkan data per-Mei 2025 adalah 64,2 juta unit usaha. Namun sayangnya belum semua UMKM yang jumlahnya puluhan juta itu mampu merespon kondisi yang ada, di mana perilaku konsumen sudah berubah.
Belum semua UMKM melek perubahan-perubahan yang terjadi di era digital ini. Jika Anda adalah pengusaha dan ingin usahanya berkembang, sebaiknya memahami perubahan perilaku yang terjadi sekaligus memonotor tren yang ada saat ini. Dengan begitu akan menjadi lebih mudah Menyusun strategi pemasaran yang efektif.
Dilansir dari tips Kementerian UMKM, salah satu yang penting direspon pengusaha UMKM adalah memasang produknya di lapak online. Tren ini memang menonjol terjadi Ketika pandemic Covid-19 dimana terjadi pembatasan ruang gerak masyarakat.
Baca Juga: UMKM Indonesia Sulit Berkembang, Tom Lembong: Ekonomi Indonesia Sangat Lemah
Tren belanja online pun naik daun dan itu bertahan hingga sekarang dengan berbagai inovasinya.
Masyarakat Keluarkan Dana Rp470 Ribu per-Bulan Belanja Online
Ilustrasi/Foto: pexels.com
Baca Juga: Bantu Pekerja Formal hingga UMKM, Fitur 'Daftar BPJS Ketenagakerjaan' Diluncurkan
Berdasarkan survei Jakpat bertajuk Indonesia E-commerce Trend 1st Semester 2025, yang dilakukan pada 23 hingga 27 Mei 2025 dan melibatkan 1.902 responden dari berbagai daerah di Indonesia yang dipublikasikan Goodstats ini menyebut, secara keseluruhan rata-rata masyarakat Indonesia mengaku mengeluarkan dana Rp470 ribu per bulan untuk belanja online pada Semester I 2025.
Mayoritas responden mengalokasikan dana antara Rp200 ribu hingga Rp400 ribu per bulan untuk belanja online. Persentasenya mencapai 31 persen. Di posisi kedua, yaitu sebanyak 25 persen responden mengaku mengeluarkan uang kurang dari Rp200 ribu per bulan.
Data: 11% Responden Keluarkan Dana Rp1 Juta untuk Belanja Online
Sebanyak 16 persen mengaku membelanjakan uangnya di lapak online antara Rp400 ribu hingga Rp600 ribu. Sebesar 9 persen mengaku mengeluarkan uang di kisaran Rp800 ribu hingga Rp1 juta. Dan sebanyak 8 persen mengaku berbelanja di kisaran Rp600 ribu hingga Rp800 ribu.
Yang juga tak kalah menarik, sebanyak 11 persen responden mencatatkan pengeluaran lebih dari Rp1 juta per bulan untuk belanja online.
Temuan ini tentu menjadi sinyal buat para pengusaha UMKM, bahwa belanja online telah menjadi bagian dari perilaku masyarakat saat ini. Maka dari itu, pengusaha UMKM sudah seharusnya menjajakan produknya di lapak online.***