Ini Fakta-fakta 'Awan Hitam' Subang yang Bikin Geger di Medsos
Warga Kampung Kondang, Desa Tanjungrasa, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, dibuat heboh dengan kemunculan awan hitam yang turun ke permukaan tanah pada Jumat (24/10).
Kejadian unik ini terekam kamera warga dan viral di media sosial karena bentuknya menyerupai busa berwarna hitam yang melayang rendah lalu menyebar di area persawahan dan pemukiman.
Baca Juga: Sopir Bus Jadi Tersangka Kecelakaan di Subang!
Fenomena Langka yang Gegerkan Warga
Gumpalan hitam menyerupai awan buat heboh warga Subang. [Instagram @fakta.indo]
Gumpalan hitam itu tampak seperti busa pekat dan mengeluarkan aroma agak asam.
Baca Juga: Hati-hati Bencana! BMKG Umumkan Cuaca Ekstrem Berpotensi Melanda Sebagian Wilayah Indonesia
Warga yang melihatnya dari dekat menemukan bahwa gumpalan tersebut mudah hilang ketika terkena air.
Awalnya, sebagian warga mengira benda itu adalah limbah yang terbawa angin atau sejenis parasut yang jatuh dari udara.
Fenomena semacam ini baru pertama kali terjadi di wilayah Subang, sehingga menimbulkan rasa penasaran dan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
Beberapa warga menduga bahwa sumber awan hitam itu berasal dari aktivitas industri di sekitar lokasi, mengingat di kawasan tersebut terdapat beberapa pabrik pengolahan bahan pangan seperti tepung dan gula cair.
Namun dugaan ini belum dapat dipastikan karena masih menunggu hasil penyelidikan resmi dari instansi terkait.
Pemerintah dan BMKG Turun Tangan
'Awan hitam' memiliki bau tak sedap. [Instagram @fakta.indo]
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat telah menurunkan tim untuk menyelidiki asal usul dan kandungan zat dari busa hitam misterius tersebut.
Tim Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup (PPLH) kini tengah melakukan pemeriksaan lapangan dan pengambilan sampel untuk uji laboratorium.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung memastikan bahwa fenomena tersebut bukan bagian dari proses alam.
Berdasarkan kajian meteorologi, kejadian itu tidak terkait dengan pembentukan awan, cuaca, atau aktivitas atmosfer lainnya.
Secara ilmiah, awan terbentuk dari kondensasi uap air di atmosfer dengan pola dan karakteristik tertentu, sedangkan gumpalan hitam di Subang tidak menunjukkan ciri-ciri tersebut.
Hasil pengamatan BMKG menunjukkan bahwa fenomena ini lebih mungkin berasal dari aktivitas di permukaan bumi, seperti proses industri, reaksi kimia dari limbah, atau aktivitas manusia lainnya yang menghasilkan busa atau material ringan yang kemudian terbawa angin.
BMKG merekomendasikan agar DLH dan BPBD melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan sumber serta kandungan materialnya.
Enam Fakta Menarik Fenomena Awan Hitam di Subang
- Gumpalan berwarna hitam turun dan menyebar di area sawah dan pemukiman.
- Wujudnya menyerupai busa dan memiliki aroma asam ringan.
- Gumpalan hilang saat disiram air.
- Diduga berasal dari aktivitas industri di sekitar lokasi.
- DLH Jawa Barat telah menurunkan tim investigasi.
- BMKG memastikan fenomena tersebut bukan peristiwa alam.
Fenomena unik ini menjadi perhatian publik karena langka dan misterius.
Warga Subang kini menunggu hasil pemeriksaan resmi dari DLH untuk memastikan penyebab pasti kemunculan awan hitam yang sempat menghebohkan jagat maya tersebut.