Inikah Akun Instagram Dheninda Chaerunnisa yang Jadi Sorotan Usai Gestur Viral di Gorontalo Utara

Nama Dheninda Chaerunnisa, politisi muda yang tengah meniti karier di DPRD Gorontalo Utara, mendadak menjadi bahan perbincangan hangat di dunia maya.

Video dirinya yang memperlihatkan gestur tubuh tertentu saat berhadapan dengan massa demonstran viral di berbagai platform media sosial.

Bukan karena prestasi politik atau kinerja legislatifnya, melainkan karena gestur itu dianggap sebagian publik sebagai bentuk ejekan terhadap peserta aksi.

Baca Juga: Biodata dan Asal Partai Dheninda Chaerunnisa, Anggota DPRD Gorut Diduga Cibir Orator Demo

Potongan video tersebut menyebar cepat, menimbulkan gelombang kritik tajam dan membuka kembali diskusi soal etika serta perilaku pejabat publik di ruang terbuka.

Klarifikasi dan Permintaan Maaf: Upaya Meredam Polemik

Menanggapi derasnya arus kritik, Dheninda Chaerunnisa akhirnya buka suara. Pada Selasa, 14 Oktober 2025, ia menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka.

Dalam pernyataannya, Dheninda menegaskan bahwa ekspresi tubuh yang terekam kamera tersebut tidak dimaksudkan untuk menyinggung siapa pun.

Menurutnya, gestur itu justru ditujukan kepada karyawan orang tuanya yang kebetulan berada di lokasi aksi, bukan kepada para demonstran. Ia mengaku menyesal apabila tindakan tersebut menimbulkan salah paham dan melukai perasaan publik.

Namun demikian, meski permintaan maaf telah disampaikan, perbincangan di media sosial belum juga mereda. Banyak warganet menilai bahwa sebagai pejabat publik, setiap sikap dan ekspresi di depan umum memiliki makna simbolik yang harus dijaga.

Di sisi lain, ada pula yang menilai peristiwa ini sebagai pembelajaran penting bagi politisi muda agar lebih berhati-hati dalam bersikap di ruang publik.

Profil dan Kiprah Politik: Mahasiswi Hukum yang Duduk di Kursi Dewan

Dheninda (Instagram)

Di balik sorotan kontroversial tersebut, Dheninda dikenal sebagai salah satu politisi muda dari Partai NasDem yang menonjol di daerahnya.

Ia terpilih menjadi Ketua Komisi III DPRD Gorontalo Utara setelah memenangkan kursi legislatif dalam Pemilihan Umum 2024 dengan raihan 2.846 suara dari Daerah Pemilihan I, Kecamatan Kwandang.

Perempuan kelahiran 2 April 2003 itu kini berusia 22 tahun dan dikenal memiliki semangat tinggi dalam memperjuangkan isu-isu pembangunan daerah.

Di luar aktivitas politik, Dheninda masih tercatat sebagai mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran angkatan 2020. Peran ganda sebagai wakil rakyat sekaligus mahasiswa tentu bukan hal mudah ia harus menyeimbangkan tanggung jawab akademik dan tugas legislatif yang padat.

Dedikasi ganda ini sempat menuai apresiasi dari sejumlah pihak yang menilai Dheaninda sebagai simbol keterlibatan generasi muda dalam politik. Namun, insiden viral ini seakan menjadi ujian tersendiri bagi citra dan kredibilitas yang telah ia bangun.

Potret Kekayaan dan Jejak Digital: Dua Sisi Kehidupan Pejabat Muda

Dheninda (Instagram)

Dheninda bukan hanya dikenal karena usianya yang muda, tetapi juga karena laporan kekayaannya yang telah terdaftar di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Berdasarkan data KPK per 6 Juni 2024, total kekayaannya mencapai Rp277.744.101. Aset tersebut terdiri atas dua bidang tanah di Gorontalo Utara serta simpanan kas senilai Rp27,7 juta.

Nilai ini mungkin tidak fantastis dibanding pejabat senior lain, namun tetap menarik perhatian publik mengingat Dheaninda baru satu tahun meniti karier politiknya. Banyak yang menilai hal itu sebagai indikator transparansi dan kesederhanaan pejabat muda, meski publik kini lebih fokus pada sikap dan perilaku yang terekam kamera.

Sementara itu, kehadirannya di media sosial juga cukup menonjol. Akun Instagram pribadinya, @dinychaerunnisa_, sempat aktif dengan lebih dari 4.000 pengikut dan puluhan unggahan. Namun setelah video viralnya merebak, akun tersebut kini tidak lagi dapat diakses secara publik.

Langkah ini diperkirakan dilakukan untuk menghindari serangan komentar negatif yang deras mengalir di kolom unggahan. Kondisi ini memperlihatkan bagaimana kehidupan pejabat publik di era digital semakin sulit dipisahkan dari ruang maya yang serba cepat dan transparan.